BATANGHARI, POSTKEADILAN.COM – Pihak pemuda yang tergabung dalam Forum Pemuda Maro Sebo Ulu akan menggelar silaturahmi dan aksi menutup akses jalan PT Migas JINDI SOUTH JAMBI BLOK B. Hal itu dikarenakan forum pemuda merasa geram terhadap sikap janji-janji manis perusahaan tersebut sejak 26 Juni 2021 lalu.
Forum pemuda tersebut merasa dibohongi oleh perusahaan Migas yang berada di wilayah Kecamatan Maro Sebo Ulu itu, yang pernah berjanji akan melakukan rekrutmen pekerja terhadap pemuda setempat atau pribumi.
Saat awak media konfirmasi kepada Kordinator Forum Pemuda, Zulfikar S.Pd mengungkapkan, Mengenai tindak lanjut pertemuan/perjanjian pihak Jindi pada 26 Juni 2021 yang mana perjanjian itu disetujui oleh pihak pimpinan dan humas JINDI SOUTH JAMBI BLOK B. Namun, hingga sampai saat ini belum terealisasi.
Baca Juga : Sudah 3 Hari, Warga Teluk Leban Dikabarkan Menghilang
“Hari ini kami dari pihak pemuda akan bersilaturahmi ke JINDI SOUTH JAMBI BLOK B yang beraktivitas diwilayah kerja kelurahan Simpang sungai rengas Kecamatan Maro Sebo Ulu Kabupaten Batanghari untuk mempertanyakan point-point pada kesepakatan pertemuan sebelumnya,” Ujarnya.
Lanjut Zulfikar, Pada tahun 2018 JINDI mengambil alih BLOK COLIDOR SKK MIGAS SISTEM GROSSFLIT dan beroperasi pada 26 Januari 2020 sampai kini proyek sudah selesai 100% dengan produksi 2MMSCPD. Belum ada kontribusi dari pihak JINDI untuk masyarakat dan wilayah kerja JINDI.
“Kami akan meminta kejelasan dari pihak JINDI. Jikalau dalam perjanjian tersebut tidak dipenuhi kami akan menutup aktifitas dan mobilitas, kecuali pengiriman gas dari CGPL ke METRING SEKERNAN dan transport CONDENSAT. sampai pihak jindi memenuhi perjanjian tersebut,” Katanya. (Edo)
Kalu dulu pernah ado point kesepakatan maka jindi harus menunaikannya, tidak boleh ingkar, namun dengan mekanisme terbuka.
Forum yg ada itu belum tentu representatif, artinya jindi wajib mengakomodir masyarakat Kel. Simpg. Sungai Rengas secara keseluruhan bagi yg butuh pekerjaan bukan segelintir orang yg punya kepentingan pribadi. Jindi harus merekrut kualitas bukan kuantitas.