Bekasi, PostKeadilan – Gembar gembor dugaan tentang adanya mafia proses pendidikan di SMP Negeri 2 Cibitung sepertinya bukan hisapan jempol semata. Pasalnya, hingga kini pihak Sekolah yang di pimpin Agus Darmoro ini tidak mau beri klarifikasi.
“Saya sudah dengar cerita dari guru-guru di SMP Negeri 2 Cibitung. Saya juga punya rekamannya. Dalam rekaman yang pada waktu itu, di minta agar saya tak rekam, gurunya bilang ada penghianatan dari teman guru-guru hingga info ini tersebar,” ujar sumber yang mengaku wartawati dari sebuah media, enggan sebut nama karena masih menggali kebenaran info tersebut, Jumat (1/2/2019) siang.
Sumber yang berdomili di Kecamatan Cibitung ini bercerita bahwa ada siswi yang sekitar 6 bulan tidak bersekolah, tetapi lulus di sekolah tersebut. “Nama siswanya NU (Red: Kami Inisialkan). Dalam rekaman saya, pak Susilo akui loh,” ungkapnya.
Susilo, yang menjabat wakil Kepala Sekolah itu berjanji kepadanya akan mempertemukan dirinya dengan sang kepala sekolah. Namun janji itu tidak terlaksana.
Kemudian dari pada itu, lanjut sumber, pada PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tahun ajaran 2018/2019, di umumkan penerimaan siswa baru kelas 7 hanya 9 Rombel. “Fakta di lapangan, kelas 7 ada 11 rombel. Dari mana dan bagaimana seleksi masuk bagi siswa-siswi yang 2 rombel? Kan itu pertanyaan besar bagi kita bang.” bebernya kepada PostKeadilan.
“Ayo bang, kita minta penegak hukum untuk periksa itu sekolah. Khususnya kepala sekolahnya. Perilaku begini kan kayak mafia pendidikan saja,” tuding sumber.
Beberapa hari sebelumnya, awak media ini sudah mencoba hubungi Agus Darmoro agar bersedia beri waktu untuk beri penjelasan tentang hal di atas yang sebelumnya juga telah di sampaikan sumber. Namun sang Kepala Sekolah tidak beri jawaban apa-apa. Di konfirmasi kepada Kabid SMP via WhatsApp, Kusuma Ridwan tak menjawab. Kunjungi ke kantornya, Rabu (30/1/2019) itu, batang hidung Ridwan tak tampak juga.
Sedemikian dengan Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bekasi, MA Supratman, di sebut pegawai yang ada pada hari itu, tidak melihat kehadiran pimpinannya tersebut.
Di telusuri Dapodik SMPN 2 Cibitung, kenyataan jumlah siswa kelas 7 ada 429 siswa.
Coba di infokan hal temuan itu kepada Kasi Intel Kejari Cikarang, Haerdin sebut sedang berada di Rumah Sakit. “Saya lagi di rumah sakit. Ada keluarga sakit bang. Ntar aja ya,” putus Haerdin di ujung telepon selulernya, Jumat (1/2/2019) sore. Bersambung……………(R-01/Johan)