Sebagai informasi, Wageningen University and Research membuka kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa dari Indonesia untuk bergabung menjadi bagian dalam program INREEF untuk mengkaji lebih lanjut resiliensi terumbu karang di kawasan Kepala Burung Papua Barat.
“Kami menerima dengan senang hati mahasiswa dari Indonesia, khususnya FPIK IPB University menjadi tim INREEF. Kami siap men-support segala proses hingga diterima,” ucap Lisa dengan semangat saat diskusi.
Hal ini disambut dengan baik oleh Dekan FPIK IPB University, Prof Fredinan Yulianda. Baginya, ini merupakan suatu kesempatan baik bagi staf dan mahasiswa FPIK IPB University mendapat tawaran untuk tergabung dalam program INREEF dari Wageningen University and Research.
“Tentu ini merupakan inisiasi yang baik untuk mempererat kolaborasi antara IPB University, khususnya FPIK dan Wageningen dalam upaya konservasi yang berkelanjutan,” tutur Prof Fredinan yang turut disetujui oleh Prof Mala Nurilmala (Wakil Dekan bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan), Dr I Wayan Nurjaya (Wakil Dekan bidang Akademik dan Kemahasiswaan) serta representatif dari setiap departemen di FPIK IPB University.
Dr Syamsul Bahri Agus sebagai perwakilan Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) yang turut menghadiri pertemuan tersebut bersemangat untuk melakukan diskusi lebih lanjut tentang kerja sama pendidikan dan penelitian yang diadakan oleh Wageningen University and Research.
“Kami di ITK sangat welcome dengan adanya informasi ini. Ini sudah tentu kesempatan yang baik untuk melahirkan pakar-pakar kelautan, salah satunya resiliensi laut di Indonesia,” ucap Dr Syamsul pada diskusi tersebut. (IPB/Rz/Binsar)