Salah satu guru samroni yang di temui diacara wisuda mengatakan program study tour ini sudah direncanakan setahun sebelum nya. Kami bukan mengkakangi surat edaran dari PJ gubernur Jabar, kami sudah berkoordinasi dengan pihak Kemenag kabupaten Bogor mengenai hal ini, ketika ditanya apakah ada surat dari Kemenag dengan entengnya menjawab klo surat belum ada tetapi baru omongan saja.
Kami bukan melakukan study tour tapi kami melakukan ziarah sebagai rasa syukur adapun lokasi yang akan kami tuju ke panjalu daerah Ciamis, akan tetapi sangat berbeda dengan keterangan dari wali murid itu bukan cuma ziarah ke panjalu tetapi di surat edaran dia tuliskan ke pantai Pangandaran dan juga panjalu.
Tentunya ini menjadi tanda tanya besar bagi kami dari awak media untuk mencari informasi yang lebih dan diakhir perkataan ini sebenarnya bukan hak saya untuk menjawab karena ada panitia dalam acara tersebut.
Ketua panitia ketika akan dimintai keterangan dia mengatakan akan solat zhuhur terlebih dahulu ditunggu sampai 1 jam oleh rekan media dan LSM ternyata ketua panitia tersebut malah tidur didalam masjid tentunya ini bukan memberikan contoh dan suri teladan sebagai seorang guru.
Ketua LSM perkasa korda Bogor menanggapi permasalahan di Mts Al-Hidayah, tidak benar pihak sekolah melakukan pemaksaan terhadap wali murid untuk melaksanakan kegiatan study tour apalagi sudah ada surat himbauan dari PJ gubernur Jabar tentang larangan study tour, apalagi ada kata kata yang diucapkan ketua panitia apabila tidak ikut kegiatan akan menahan ijasah dari siswa ini sudah merupakan pidana.
untuk itu pihak kami akan segera melanjutkan masalah ini ke pihak APH agar segera menindaklanjuti laporan dari wali murid tersebut harapan kami agar dinas terkait segera turun tangan dan PJ Bupati Bogor menindaklanjuti keluhan dari wali murid ujarnya singkat ( paima tumanggor)