BEKASI – POSTKEADILAN. Terkait 6 bangku kosong pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMAN 1 Bekasi, pihak sekolah berkilah buat antisipasi jika ada siswa kelas 10 tidak naik kelas.
Pernyataan itu dikatakan Sukiman, Humas SMAN 1 Bekasi saat dikonfirmasi, Selasa (2/7/2024) siang, hal berita sebelumnya (Baca: Wow..PPDB SMAN 1 Kota Bekasi Ditenggarai Persiapkan 6 CPD Jalur ‘SILUMAN’)
Seperti diketahui, tersebar isu tentang adanya kecurangan pada PPDB di sekolah filial ini.
Semisal pada penerimaan Jalur Zonasi, terindikasi kuat ada kongkalikong antara panitia dan oknum ‘calo’ yang menitipkan CPD (Calon Peserta Didik). Secara sistem, para calo mengubah alamat Kartu Keluarga (KK) CPD agar dekat dengan sekolah.
Menurut sumber, barcode KK dibuat 2 untuk ‘menyamarkan’. Tentunya kesemua dilakukan secara terkoordinir, masif dan sudah pasti terjadi kesepakatan antara calo dan oknum Panitia.
“Coba saja di cek dengan benar dan diteliti secara seksama, domisili KK itu kebanyakan palsu. Dan sangat mustahil ada 200 lebih CPD berada pada radius 800 Meter dari SMAN 1,” ungkap sumber minta namanya tidak dimuat.
Masih kata sumber yang merupakan bagian civitas sekolah. Mengenai keenam bangku kosong, dimana Kuota 426 dan bukan 432, awalnya buat ‘jalur belakang’ jika memungkinkan. Namun karena disoal wartawan, maka keenam bangku kosong akan dibiarkan kosong.
“Nantinya itu buat perpindahan kelas 11. Disini suka terjadi suap-menyuap agar diterima siswa pindahannya. Mohon maaf, kami sebenarnya tidak berterima dengan itu. Tapi apalah daya kami. Silahkan saja diungkap, buat pendidikan lebih baik lagi ke depan,” pungkas sumber di ujung telepon selulernya, Rabu (3/7/2024)
Mengetahui informasi demikian, awak media coba meneruskan ke NCW (Nasional Corruption Watch) dan Aparat Penegak Hukum (APH) sebagai mitra kerja untuk melakukan cek and ricek kebenaran. Bersambung…