Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
AdvertorialHeadline News

IGD RSUD Cibinong memberikan layanan Triase Serdadu dengan 5S

272
×

IGD RSUD Cibinong memberikan layanan Triase Serdadu dengan 5S

Sebarkan artikel ini

Cibinong, PostKeadilan – Instlasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, sejak bulan September 2016, IGD RSUD Cibinong melalui Proyek Perubahan Diklat PIM III Angkatan III Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, tampak lakukan inovasi berupa pelayanan Triase SERDADU disertai dengan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Sabar).

Triase SERDADU yang dimaksud adalah Triase yang menggunakan Stiker Deteksi Awal dan Deteksi Waktu, disingkat Triase SERDADU. Dimana setiap pasien yang masuk diskrining dan diberikan stiker warna sesuai dengan tingkat kegawat daruratannya.sehingga setiap petugas kesehatan yang menangani dapat lebih responsive dalam memberikan pelayanan.

Example 300x600

Direktur RSUD Cibinong, drg. Tri Wahyu Harini, MM, M.Kes, selaku penggagas inovasi ini menyatakan optimis bahwa pelayanan IGD RSUD Cibinong akan semakin berkualitas dengan dilaksanakannya Triase SERDADU dengan 5S tersebut.

“Gawat darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut,” ujar Kepala Bidang Medik RSUD Cibinong, dr. Fusia Meidiawaty, SH, MH.Kes kepada PostKeadilan di ruang kerjanya, Kamis (29/9).

Berdasarkan Kepmenkes No 856 tahun 2009 tentang Standar IGD Rumah Sakit, bahwa setiap Rumah Sakit wajib memiliki pelayanan gawat darurat yang memiliki kemampuan antara lain melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat, melakukan resusitasi dan stabilitasi (life saving), memberikan pelayanan 24 jam dalam sehari dan tujuh hari dalam seminggu, dan mampu menangani pasien paling lama 5 ( lima ) menit setelah sampai di IGD.

Lanjut Fusia, Sebagai langkah pemeriksaan awal, setiap pasien yang datang ke IGD akan diperiksa di ruangan Triase. Triase adalah proses skrining secara cepat terhadap semua pasien sakit segera setelah tiba di rumah sakit berdasarkan berat/ringannya kondisi atau kegawatannya yang memerlukan tindakan segera. “Direktur (Tri Wahyu Harini) menghimbau agar Triase SERDADU dengan 5S dapat terus berlanjut pelaksanaannya serta dapat ditingkatkan di masa yang akan datang,” sebut Project Leader ini.

Dalam prinsip Triase diberlakukan sistem prioritas, yaitu penentuan/penyeleksian mana yang harus didahulukan penanganannya, yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang timbul terhadap pasien.

Perbedaan prioritas ini digambarkan dengan warna MERAH untuk penderita yang memerlukan penilaian cepat dan tindakan medik atau transport segera untuk menyelamatkan hidupnya, warna KUNING untuk penderita yang memerlukan bantuan, namun dengan tingkat penyakit yang kurang berat dan dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat.

Warna HIJAU untuk penderita dengan tingkat penyakit yang tidak membutuhkan pertolongan segera serta tidak mengancam nyawa dan tidak menimbulkan kecacatan, dan warna HITAM untuk pasien meninggal atau cedera parah yang jelas tidak mungkin untuk diselamatkan.

Seperti diketahui, RSUD Cibinong sebagai salah satu dari 4 (empat) RSUD di Kabupaten Bogor memiliki Visi menjadi Rumah Sakit yang diandalkan dan dipercaya masyarakat, terletak di daerah pusat Pemerintahan Daerah, mendapat kunjungan pasien IGD selama tahun 2013-2015 rata-rata 70 – 80 pasien / hari, yang terus meningkat pada tahun 2016.

Dengan jumlah kunjungan yang demikian tentu saja berbagai masalah dapat terjadi sehingga menimbulkan reaksi dari masyarakat sebagai penerima pelayanan.

“Pada stiker juga akan dicantumkan waktu saat pasien keluar dari ruang Triase untuk melihat lamanya proses layanan kegawatdaruratan di IGD. Stiker ini kemudian akan dilepas dan ditempelkan pada Buku Pencatatan Waktu Layanan IGD saat pasien selesai mendapatkan pelayanan di IGD,” beber Fusia.

Adapun stiker yang digunakan adalah stiker warna (merah, kuning, hijau) ukuran lebar 3 cm yang ditempelkan melingkar pada lengan kiri pasien sesuai dengan prioritas penanganannya.

“Hasil yang diharapkan dari inovasi ini adalah terlayaninya 100% pasien yang datang ke IGD secara cepat dan ramah, dimana pemilahan prioritas kegawatdaruratan dapat segera dilakukan,” imbuhnya.

Stiker ditempel di lengan kiri pasien dengan sikap 5S yang diberikan. Maka setiap petugas dapat lebih responsive terhadap kondisi setiap pasien yang dilayani, sehingga diharapkan keselamatan dan kenyamanan pasien dapat lebih meningkat.
Dan sebagaimana arti dari kata “SERDADU” yaitu prajurit atau anggota tentara yang selalu disiplin dan cepat tanggap dalam menjalankan tugas-tugas berat. “Harapan kita, inovasi ini dapat meningkatkan disiplin dan cepat tanggapnya petugas kesehatan, disamping tetap patuh pada Standar Prosedur Operasional (SPO) yang berlaku,dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Bogor,” ucapnya.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan pasien, pelayanan di IGD RSUD Cibinong juga disertai dengan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Sabar), yang merupakan janji layanan RSUD Cibinong kepada masyarakat Kabupaten Bogor. “5S ini sangat membantu dalam merubah image masyarakat terhadap petugas kesehatan, dari yang judes dan jutek, menjadi ramah dan penuh kasih sayang,” pungkas Fusia.

Semenatara disisi lain, diminta tanggapan kepada beberapa masyarakat Bogor yang ada di RSUD Cibinong, akui adanya perubahanan pelayanan. “Yah sekarang sudah semakin bagus. Dokternya, perawatnya pada ramah, murah senyum. Adalah perubahan,” kata masyarkat senada yang ditemui Juma (30/9) itu. TIM

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.