Jakarta, PostKeadilan – Pasca dinobatkan sebagai juara dunia di shanghai, China,kalahkan 193 negara tokoh muda dan ilmuwan Muhammad Ja’far Hasibuan mengaku mendapat banyak tawaran untuk kerjasama guna memproduksi hasil temuannya terkait obat kulit bagi manusia dan hewan ternasuk utamanya Penyembuhan Kanker.
Dunia Internasional telah memberi penghargaan bagi pemuda asal Sumut ini atas penemuan Obat Kulit Bagi Manusia dan Hewan Luar dan Dalam.
“Ada beberapa yang sudah menghubungi, tapi masih sebatas untuk menjajaki kerjasama,” kata Muhammad Ja’far Hasibuan (27), kepada Kantor Berita JBN, hari ini, (18/08).
Sejak Ia berhasil menggoncangkan dunia internasional lewat penemuannya yang spektakuler itu, Obat Kulit Bagi Manusia dan Hewan Luar dan Dalam, memang beberapa pengusaha farmasi telah intensif komunikasi untuk kemungkinan rencana produksi massal.
Bahkan beberapa investor luar negeri sudah melirik hasil temuan Ja’far ini.
“Pembicaraan ke arah itu memang ada, hanya saya masih fokus untuk mengurus perizinannya lebih dulu,” ungkapnya.
Alhamdulillah, satu hari jelang perayaan 17 Agustus kemarin, merek Biofar Shrimp Skincare yang bakal memproduksi obat ini sudah keluar uji UPT. Laboratorium Kesehatannya.
“Tentu saya sangat senang, sahabat saya, dr
Sahut Pasaribu banyak membantu dan saya sangat mengapresiasi kinerja jajaran UPT. Laboratorium Kesehatan atas bimbingan dan arahannya,” papar Ja’far.
Ja’far menyebut bahwa moment keluarnya izin hasil uji UPT. Laboratorium Kesehatan merupakan hadiah terindah di HUT RI yang ke-74 tahun ini.
Tahapan selanjutnya, imbuh Ja’far, pihaknya akan meneruskan proses legalitas usaha seperti terdaftar di kemenhukam dan PATEN, SNI, HAKI, dan lain-lain menyusùl.
Sementara ditempat terpisah, Kepala UPT. Laboratorium Kesehatan Daerah Sumut dr Sahut Pasaribu saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah mengeluarkan hasil uji mikrobiologie untuk CV Biofar Shrimp Skincare.
“Ya, tentu sesuai dengan hasil uji sampel yang kami terima, prosedurnya memang seperti itu. Ada tahap-tahap uji yang perlu dilalui,” katanya, tadi malam.
Meski demikian Sahut mengaku tak mengetahui rencana kedepannya, jika obat tersebut akan di produksi secara nasional. Karena menurutnya masih ada tahapan-tahapan selanjutnya, terkait izin edar dan BPOM, dll.
Sahut mengaku senang jika memang putra daerah bisa eksis, terlebih untuk usaha obat yang akan menyerap lapangan kerja bagi warga lain.
“Sejauh itu nanti bisa membawa manfaat bagi yang lain, ya tentu bagus-bagus saja. Apalagi kalau usaha tersebut bisa menciptakan lapangan kerja baru, kan baik,” pungkasnya.*(Paulus)