SMSI juga mengembangkan metaverse. Selain itu, melalui Milenial Cyber Media (MCM) muncul crypto. ”Usaha-usaha ini tidak hanya membantu perusahaan pers siber di daerah dalam pemanfaatan teknologi informasi tapi juga akan mendatangkan keuntungan,” paparnya.
Dikatakan, ada tiga program prioritas SMSI yang harus ditingkatkan. Pertama, memverifikasi dan membina perusahaan pers sesuai dengan UU Pers. Saat ini ada yang sudah terverifikasi faktual, administrasi, dan terdaftar.
Kedua, membentuk kepengurusan SMSI sampai ke kabupaten/kota, paling tidak 70 persen kabupaten/kota sebagai amanat dari Rakernas SMSI. ”Yang agak sulit memang di Papua,” katanya.
Ketiga, mengelola newsroom Siberindo.co. Newsroom ini belum berkembang sebagaimana mestinya. Daerah-daerah juga belum memanfaatkan secara maksimal. Ini yang harus dikembangkan dan ditingkatkan.
Ke depan akan dikembangkan Melenial Cyber Media (MCM) sampai ke daerah-daerah. MCM adalah mengakomodir anak-anak muda yang berbakat berbisnis melalui siber. Selain itu, akan dibentuk Forum Pemimpin Redaksi Media Siber.
”Saya berharap daerah-daerah cukup mengembangkan program yang telah dirancang oleh SMSI Pusat,” pinta Firdaus.
Dalam kesempatan sama, Ketua SMSI Provinsi Riau Novrizon Burman mengatakan kegiatan dilaksanakan 23 hingga 26 Mei 2022. “Selain rakerda, kita melaksanakan Bimtek Peningkatan Kapasitas Pengurus SMSI Riau,” ujarnya.
Melalui kegiatan, diharapkan dapat memberikan penyegaran kepada anggota SMSI Riau terutama untuk meningkatkan kinerja situs media agar mampu meraih keuntungan secara finansial bagi perusahaan media.
Rakerda I dan Bimtek SMSI Riau dikuti oleh 48 pengurus SMSI provinsi dan kabupaten/kota. Tercatat saat ini keanggotaan SMSI Provinsi Riau berjumlah 118 perusahaan media Siber. (Red)