Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
ragam

Jokowi Tersohor, Tak Ingin Anak-Anak Kurus Seperti Dirinya

36
×

Jokowi Tersohor, Tak Ingin Anak-Anak Kurus Seperti Dirinya

Sebarkan artikel ini

Jakarta, PostKeadilan – Pada kunjungannya Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kampung Landangan Pesisir, Kapongan, Situbondo, Jawa Timur, Presiden meminta para ibu hamil untuk menjaga gizi anak sejak dalam masa kandungan. Asupan gizi yang cukup akan membuat anak sehat saat lahir hingga besar nanti.
“Saya titip ibu-ibu, yang penting anak itu harus sehat gizi. Saya harapkan anak yang lahir sehat dan Insya Allah pintar semuanya,” kata Jokowi di lokasi, Rabu (14/9).
Jokowi meminta, bantuan bahan pokok dan biskuit sebagai asupan tambahan, dapat digunakan dengan baik dan sesuai porsi. Untuk anak 6-11 bulan disarankan mengonsumsi 8 keping biskuit, sedangkan 11 bulan ke atas harus mengonsumsi biskuit 12 keping sehari.
“Saya harapkan kalau sudah makan ini, anak-anak kita pada posisi normal, tidak kurus seperti saya,” kelakarnya.
Sementara, Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, jumlah anak penderita kekurangan gizi tercatat 10 persen dari jumlah anak di Situbondo. Angka ini harus terus ditekan dengan berbagai cara, termasuk pemberian PMT ini.
“Di kecamatan ini angka kematian ibu hamil 0, tapi angka kematian balita 4, anak kurang gizi 230 dari 2.230 anak. Kurang lebih 10 persen,” ungkap Nila.
Pemerintah memutuskan memberikan PMT berupa biskuit karena banyak anak tidak sarapan. Padahal, kebiasaan itu tidak baik untuk kesehatan tubuh.
“Kalau tidak sarapan harus diberi biskuit berkalori, berprotein tinggi, dan mengandung vitamin sebanyak 6 keping per hari. Untuk yang kurang gizi ada biskuit tersendiri. Tolong berikan makan anaknya dengan benar. Karena Presiden ingin agar anak kita cerdas dan sehat,” imbuh Nila.

Jika ditilik dari sisi Pemilu, Presiden RI dilakukan hari ini, siapakah yang akan menang? Survei CSIS mengungkap Joko Widodo (Jokowi) masih berjaya dibanding Prabowo Subianto dan sejumlah tokoh lain.
Pada survei yang dilakukan terhadap 1.000 orang di 34 provinsi itu, Jokowi memperoleh mayoritas suara. Sebanyak 45,4 persen pemilih di Pulau Jawa dan 37 persen warga di luar pulau itu masih memilih Jokowi.
Survei tersebut juga mengungkap mayoritas suara yang didapat Jokowi, berasal dari perempuan. Sebanyak 42 persen jumlah keseluruhan perempuan di Indonesia kesengsem sama Jokowi.
Sementara, jumlah laki-laki di republik ini yang memilih Jokowi hanya sebanyak 41 persen.
CSIS juga mencatat mayoritas pemilih Jokowi ada di kawasan pedesaan. Data CSIS menunjukkan sebanyak 50,5 persen warga pedesaan masih memilih Jokowi.
“Basis dukungan terhadap Jokowi lebih kuat di segmen pemilih perempuan, pedesaan dan di Pulau Jawa, berbeda dengan Prabowo yang kuat di segmen laki-laki, perkotaan dan luar Pulau Jawa,” ujar Direktur Eksekutif CSIS, Philips J Vermonte di kantor CSIS di kantor CSIS Jakarta Pusat, Selasa (13/9).
Menurut dia, pemilih dengan pendapatan dan pendidikan yang rendah adalah basis pendukung Jokowi.
Sementara, jika dilihat dari demografi, Jokowi berhasil memikat hati 54,7 persen petani, nelayan, buruh, dan tukang dan 44,1 persen ibu rumah tangga.
Pendukung Jokowi tidak hanya berasal dari PDIP. Jokowi juga akan dipilih pendukung tiga partai besar jika pemilihan presiden berlangsung hari ini.
“Pemilih partai Nasdem, PKB, PDIP dan Golkar juga akan memilih Jokowi,” kata Philips.
Pada survei ini, CSIS memakai populasi seluruh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih, dengan jumlah responden sample sebanyak 1.000 orang yang tersebar secara proposional di 34 provinsi di Indonesia.
Penarikan sampel yang mereka pakai dilakukan dengan acak, menggunakan metode penarikan secara multi stage random sampling. Penarikan sampel mempertimbangkan proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi dan memperhatikan karakter wilayah perkotaan dan pedesaan.
Margin of error-nya sebesar plus minus 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan pada 8 hingga 15 Agustus 2016 melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terstruktur, untuk kualitas kontrolnya dilakukan terhadap hasil wawancara yang dipilih secara random sebesar 20 persen dari total sampel. BS/Tim

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.