” Tolong Pak Kapolres diusut siapa yang membakar itu. Dan lebih konyol lagi, dishare di media, Nanti saya kasih gambarnya”, ungkap Fauzi.
Menyikapi pernyataan yang disampaikan Fauzi Azwar dalam rapat yang dihadiri para petinggi Kabupaten Lahat tersebut, salah seorang Pemuda Lahat, Frenki menangkap ada signal penggiringan opini masyarakat bahwa Kalender itu benar-benar dibuat menggunakan APBD Lahat dan diduga untuk kepentingan pribadi seseorang.
“Kalau istilah kita Lahat, itu nyiramkah Bensin ke Pandok’an. Yang artinya, membangkitkan kembali semangat pelapor dan penegak hukum dalam menangani pengaduan tentang penyalahgunaan anggaran Pemda Lahat 2023 yang dipakai untuk membuat Kalender 2024 dengan gambar orang yang bukan pejabat Lahat dan diberi keterangan Pemerintah Kabupaten Lahat. Bisa dikatakan, kampanye dompleng atau numpang titip gambar pada Pemda untuk disebarkan-luaskan ke masyarakat. Inilah yang disampaikan oleh pelapor beberapa waktu lalu ke Kejari Lahat”, sebut dia, Sabtu (20/1/24).
Dengan begitu, dikatakan Frenki, Fauzi telah mengingatkan kembali pada pelapor dan pihak Kejari Lahat supaya segera dan serius menindak-lanjuti pengaduan pelapor tentang indikasi penyalahgunaan wewenang pejabat yang membuat kalender dan anggaran yang digunakan untuk membuat kalender itu sendiri.
“Kalau begitu, kami juga meminta pada Kejari Lahat supaya serius dan melakukan penegakkan hukum terkait laporan tersebut, siapa pelakunya dan berapa kerugian Negara yang dipakai untuk proyek pengadaan Kalender itu. Jika nanti tidak ada tindak-lanjutnya, maka kita khawatir pihak pelapor bisa saja menggelar aksi menutut tindak-lanjutnya. Sebab pengakuan dari Fauzi itu sudah sangat jelas, bahwa Kalender itu aset Pemda dan dibuat dengan dana masyarakat”, pungkasnya
Penulis: Bambang