Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
DAIRIHeadline News

Ketua DPC GAMKI dairi Desak Agar Kepolisian Segera Membebaskan 34 Warga Parbuluan Karna Mereka Bukan Kriminal, tapi Pejuang Lingkungan

1
×

Ketua DPC GAMKI dairi Desak Agar Kepolisian Segera Membebaskan 34 Warga Parbuluan Karna Mereka Bukan Kriminal, tapi Pejuang Lingkungan

Sebarkan artikel ini

DAIRI -POSTKEADILAN.. Ketua DPC Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kabupaten Dairi, Januar Pasaribu, mendesak Polres Dairi segera membebaskan 34 warga Parbuluan yang ditangkap saat berunjuk rasa di Mapolres Dairi, Kamis (13/11/2025).

Januar menyebut, aksi yang dilakukan masyarakat merupakan bentuk kekecewaan terhadap pemerintah dan aparat yang dianggap diam atas aktivitas PT GT di wilayah mereka.

“Polisi harus segera melepaskan 34 orang yang ditangkap. Mereka bukan kriminal. Mereka adalah pejuang atas tanah leluhurnya, pejuang lingkungan, dan pejuang yang menuntut keadilan untuk rekannya yang ditahan,” tegas Januar kepada wartawan di Sidikalang,

Menurut data yang diperoleh GAMKI, PT GT diduga telah merambah 600–700 hektare hutan di Parbuluan tanpa izin jelas. Aktivitas tersebut berdampak serius terhadap lingkungan — sumber air mulai mengering dan masyarakat khawatir akan ancaman banjir bandang.

Januar juga menyoroti penangkapan Pangihutan Sijabat, Ketua Kelompok Tani Pejuang Tani Bersama Alam (PETABAL), yang dilakukan tanpa dasar yang adil.

Baca Juga :  Sambut HUT-73, PGRI Tambun Selatan Adakan Lomba Gerak Jalan

“Kenapa pihak PT Gruti tidak ditangkap? Mereka yang jelas-jelas merambah hutan dan mengganggu sumber air masyarakat. Sementara rakyat kecil yang mempertahankan tanahnya malah diborgol,” Pungkasnya Ke Awak Media

Penangkapan Pangihutan Sijabat pada Rabu pagi memicu kemarahan warga Parbuluan. Ribuan masyarakat kemudian mendatangi Polres Dairi untuk menuntut pembebasan rekannya, namun aksi tersebut berujung ricuh.

Januar menambahkan, kerusakan hutan Parbuluan Dan Sileu leu berdampak langsung pada pasokan air bersih, khususnya bagi Perumda Air Minum Lae Nciho yang selama ini menyalurkan air ke warga Sidikalang dan sekitarnya.

“Hutan Parbuluan kini gundul. Akibatnya, sumber air ke Perumda Lae Nciho sering kering. Ini bukan hanya soal lingkungan, tapi soal hajat hidup masyarakat luas,” ujarnya menegaskan.

GAMKI Dairi pun meminta pemerintah daerah turun tangan untuk mencari solusi atas konflik tersebut dan menegakkan keadilan bagi Masyarakat lingkungan”PK,,( P. Purba /TIM )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses