Batam, PostKeadilan – Dibawah kepemimpinan Ir. Yumasnur, MT sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), banyak program kegiatan pembangunan infrastuktur di kota Batam disinyalir bermasalah.
Hal ini terungkap ketika anggota DPRD Kota Batam, Jurado menjelaskan kepada wartawan tentang proyek pengerjaan semenisasi (Red: Tambal Sulam) yang berada di perumahan MKGR Batu Aji.
Menurut anggota Komisi III itu, sebelumnya pengerjaan semenisasi jalan di perumahan MKGR telah diketuk palu di DPRD dengan anggaran senilai Rp. 1,5 Milyar dengan panjang jalan 500 Meter.
Namun realisasi di lapangan, pengerjaan semenisasi jalan yang telah selesai pekerjaan hanya kurang lebih 250 Meter dengan menghabiskan anggaran biaya sebesar Rp. 1,396 Milyar.
“Kalau betul itu proyek dari Dinas PU, seharusnya ketebalan dari pengerjaan semenisasi jalan harus 20 Senti Meter,” tegas Jurado, Jumat (11/11) lalu.
Berdasarkan plank proyek, tertulis No. Kontrak : 620/APBD-BTM/PJJ/Wil.VI/APMKGR/VIII/43/2016, Tanggal KOntrak : 23 Agustus 2016, Waktu Pelaksanaan : 120 (Seratus Dua Puluh) Hari Kelender, Biaya : Rp. 1.369.781.350,-, Kontraktor Pelaksana : CV. Anugrah Sakti, Konsultan Pengawas : PT. Plato Isolki.
Ditinjau di lapangan, terlihat ada kejanggalan dari hasil pekerjaan semenisasi jalan perumahan MKGR Batu Aji itu. Beberapa warga perumahan Kelurahan Kibing saat dimintai tanggapan, menilai proyek semenisasi jalan di perumahannya asal-asalan.
“Pada saat pematangan jalan, ada beberapa pipa ATB yang rusak dan mengakibatkan saluran air ke rumah warga terputus,” ungkap warga perumahan MKGR Batu Aji enggan sebut namanya, Senin (14/11).
Demikian dengan warga lainnya yang meminta agar saat pengerjaan jalan semensasi, pihak dinas terkait selalu hadir di tempat. “Jarang ada lah. Bisa disebut tak pernah datang,” ujar orang yang mengaku bertugas di perumahan MKGR Batu Aji.
Beberapa kali datangi Kantor Dinas PU, pegawai Dinas PU yang ditemui terkesan ‘sombong alias tutup mulut dan selalu menghindar. Selama bertandang ke Kantor Dinas PU Kota Batam, batang hidung Yumasnur tak pernah di temukan. Bahkan hingga pemberitaan, Yumasnur dan jajarannya tidak juga beri klarifikasi. Bersambung…………….Wilson