HUMBAHAS POSTKEADILAN Di depan seluruh awak media pada sesi jumpa pers kemarin, Nicolo Di San Germano Selaku Founder F1 Powerboad berkata bahwa bila kejuaraan ini memberikan “award” untuk para pemenang kompetisi, maka harus ada “award” yang diberikan untuk juara utama nya yaitu tim penyelenggara. Ucapan Nicolo saya yakin bukan basa basi belaka, karena ia melihat sendiri bagaimana perubahan Danau Toba 6 bulan yang lalu saat pertama kali ia datang kemari kemudian Danau Toba saat ini menjadi begitu berbeda.
Sebagai Tuan Rumah F1 Powerboat, kami tahu Danau Toba akan menjadi perbincangan dunia internasional. 180 juta pasang mata akan menyaksikan ajang ini melalui berbagai media. Potensi inilah yang mendorong kami untuk terus memperbaiki aksesibilitas, amenitas, dan atraksi sehingga Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Wisata Super Prioritas Indonesia bisa menjadi salah satu tujuan pariwisata favorit bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
Ajang Kopiko F1 Power Boat juga menjadi pembuktian kami sebagai orang Batak. Banyak orang beranggapan bahwa orang batak susah diatur, saya tidak membantah anggapan tersebut. Karena itu saat persiapan menjadi tuan rumah beberapa bulan sebelumnya, saya tantang Bupati Toba untuk mempercantik daerahnya dengan melibatkan masyarakat untuk ikut serta. Tantangan itu dijawab dengan sangat baik hari ini bahwa masyarakat toba berhasil membuktikan mereka bisa kompak, teratur, dan kreatif mempercantik daerah tempat tinggal mereka. Inilah buah manis dari kerja sama tim yang solid antara pemerintah dan warga masyarakat, saya berani berkata kalau event sebesar apapun siap kita selenggarakan jika kita punya kerja tim yang bagus.
Rasa terima kasih dan apresiasi pantas saya sampaikan kepada seluruh elemen penyelenggara yang telah mensukseskan ajang Kopiko F1 Powerboat Danau Toba 2023 ini, baik dari pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Saya berharap penyelenggaran yang telah dimulai sejak kamis hingga selesainya acara hari ini dapat menjadi transformasi positif bagi Danau Toba sehingga para wisatawan mau datang kembali, dengan begitu kita mendapatkan multiplier effect berupa pertumbuhan ekonomi tidak hanya di Toba, tetapi juga Sumatera Utara dan Indonesia. Tutupnya, Minggu (26/2/2023)