Dalam pernyataan sikap Mahasiswa Indonesia Bersatu diterima media menyebutkan bahwa keinginan Presiden Joko Widodo untuk membangun dinasti politik dengan memaksakan anaknya Gibran Rakabumi Raka telah mencederai cita cita reformasi dan struktur demokrasi dan menjadikan negara Indonesia menjadi celaan di seluruh negara di dunia ini.
Renaldo Diaz kordinator dari Universitas Sumatera Utara menambahkan, “kami tidak mau Negeri ini dinodai dengan Politik Dinasti dan Pelanggaran HAM. Kami mau Indonesia nantinya punya pemimpin yang terlepas dari kesalahan kesalahan kelam itu.”
Mahasiswa Indonesia Bersatu mengingatkan Presiden Jokowi sebaiknya kembali membuka sejarah bahwa perlawanan tak pernah berhenti walau hasil pemilu 1997 Soeharto dilantik akan tetapi pada bulan Mei 1998 atau 71 hari kemudian ia ditumbangkan oleh gerakan mahasiswa.
“Kami akan terus bergerak membangun gerakan moral yang terorganisir untuk tetap menolak sejalan dengan gerakan politik dinasti yang dibangun Jokowi dan mengcegah penghapusan sejarah pelanggaran HAM yang telah terjadi”, pungkas Diaz.