Masih kata Herman, kenapa bisa total kuota 426. “Buka 12 rombel kali 36 siswa kan seharusnya 432. Lalu 6 CPDB (Calon Peserta Didik Baru) akan di isi siapa ? Anak ‘siluman’, kan tidak mungkin. Dan kenapa di tahap 1 hanya ditampung 213 CPD?” ujarnya bertanya.
Semisal di SMAN 2 Tambun Selatan (Tamsel ). Tertulis kuota Zonasi 219 ditambah kuota tahap 1, total kuota pas 432 atau 12 rombel.
Pada tahap 1, Kepala SMA Negeri 2 Tambun Selatan, Didi Supardi, M.Pd tanda tangani 216 siswa yang diterima di tahap 1. Seharusnya buka jalur Zonasi 216 juga pada tahap 2, kemungkinan besar ada yang mengundurkan diri alias tidak daftar ulang 3 CPDB tahap 1, dan pihak SMAN 2 Tambun Selatan buka 219 CPDB.
Ketika dikonfirmasi, pihak SMAN 1 Kota Bekasi, tak seorangpun beri jawaban. Demikian dengan Kepala Sekolah Drs. Anung Edy Purwanto, M.Pd, hingga berita dilansir, Anung, mantan Kepala SMA Negeri 2 Tambun Selatan itu terkesan menghindar.
Sedemikian terjadi dugaan kecurangan Panitia PPDB di SMAN 2 Tamsel. Nara sumber sebut CPDB jalur Zonasi yang di verifikasi Pihak Panitia PPDB SMAN 2, salah satunya pernah diterima di SMAN 4 Tamsel jalur KETM (Pilihan kedua). Pilihan pertama di SMAN 2 Tamsel ke geser karena kalah jarak dengan peserta CPDB lainnya.
“Jarak rumah waktu ikut KETM, setahu saya sekitar 4 Km,” imbuhnya.
Kini CPDB itu terverifikasi tahap 2 jalur Zonasi dgn jarak di bawah 100 Meter.
Untuk kebenaran informasi tersebut, awak media ini sudah berulang mohon waktu untuk bertanya kepada Ketua Panitia PPDB SMAN 2 Tamsel, Hj. Aiping dan Kepala Sekolah Didi Supardi, tapi tidak ada jawaban/respon sama sekali.