Bekasi, PostKeadilan – Sehubungan pelaksanaan USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) dan UNBK (Ujian Sekolah Berbasis Komputer) tahun 2019, Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat melalui Kantor Dinas Cabang (KCD) Wilayah III, mengundang kepala sekolah se-Kabupaten Bekasi.
Undangan rapat tersebut dilaksanakan di Ruang Serba Guna SMA Negeri 2 Cikarang Utara, Jumat (7/12/2108) siang dengan agenda rapat adalah Pembinaan Persiapan USBN/UNBK oleh Kepala Cabang Dinas. WIL III.
Hadir Kepala KCD Wilayah III, Herry Pansila, Kasi Pengawas, Mawar dan seluruh Kepala SMA Negeri Kabupaten Bekasi.
Dalam pembukaan acara, Mawar meminta agar para Kepala Sekolah yang ada lebih kreatif dan propesional pada tugasnya agar siswa-siswi nya mencapai keberhasilan pendidikan.
“Sewaktu siswa-siswi kita sewaktu duduk di bangku SD dan SMP, mereka berprestasi mendapat peringkat juara. Namun ketika duduk di SMA, si anak tidak mendapat prestasi apa-apa. Ini merupakan tanggunjawab dan tantangan bagi kita. Maka kita sebagai pendidik, seharusnyalah mampu mendidik, beri motivasi kepada siswa kita yang demikian agar tetap berprestasi. Bisa mendudukan mereka memperoleh prestasi yang pernah di torehnya itu,” ucap Mawar pada rapat.
Sedemikian dengan Mawar, Kepala KCD Herry Pansila turut memberi pencerahan kepada kepala sekolah yang ada. Keterangan Herry, jumlah soal-soal Ujian Nasional (UN) yang membutuhkan daya nalar tingkat tinggi atau High Order Thinking Skills (HOTS) akan ditambah mulai tahun depan. Tahun ini soal kategori HOTS baru 10 persen.
Menurut Herry, keluhan banyak siswa tingkat SMA/SMK tentang sulitnya soal disebabkan karena mereka terlalu terfokus pada soal-soal yang 10 persen tersebut. “Saya yakin, anak-anak yang mengeluh hanya karena terfokus pada beberapa soal HOTS yang tidak bisa dia kerjakan, padahal soal yang bisa dikerjakan pasti banyak,” ungkap dia.
Herry minta agar Kepala Sekolah mengajarkan strategi kepada siwa-siswinya dalam mengerjakan soal-soal UN. “Jangan takut, soal HOTS itu hanya 10 persen dari total soal. Kerjakan dulu soal-soal yang mudah(lower) sebanyak 25 persen, sedang (medium) 65 persen, setelahnya baru mengerjakan soal higher (sulit)-nya,” paparnya.
Usai rapat, Herry beri waktu berbincang-bincang kepada PostKeadilan. Kepada awak media ini, Herry minta PostKeadilan membantu program pendidikan di sekolahan wilayah III yakni mencakup Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi yang di gawanginya.
“Hal wartawan dan rekan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang berkunjung ke sekolahan, kiranya datang dengan memiliki identitas yang jelas. Apalagi mau konfirmasi, legalitasnya di perlihatkan supaya Kepala Sekolahnya serius menanggapi pertanyaan,” tukasnya. (R-01)