Bekasi, PostKeadilan – Keluarga almarhum Wilson Torpa Simamora (29), sangat berduka atas kepergian tulang punggung keluarganya. Mantan pasien yang dioperasi oleh pihak RSUD Bekasi Kota itu pada tanggal 29 Januari 2020 lalu, entah bagaimana esok harinya, Kamis (30/1/2020) siang sang dokter yang menangani menyuruh pulang Wilson.
“Suami saya masuk RSUD Bekasi Kota pada hari Minggu tanggal 26 Januari 2020, Operasi tanggal 29 Januari. Usai operasi, esoknya, hari Kamis (30/1/2020) siang kami disuruh bawa pasien pulang,” cerita istri Wilson, Dame Marbun kepada PostKeadilan, ditempat kediamannya di Kampung Kompak Desa Karang Satria RT 06 RW 05 Kec. Tambun Utara Kab. Bekasi, Kamis (20/2/2020) pagi.
Kepada awak media ini, Dame menceritakan dokter yang menangani bernama Dedi Karol. “Kami kan kaget disuruh pulang begitu. Padahal kondisi suami saya pucat, kaki bengkak, mual-mual, pusing. Dedi Karol yang menyuruh pulang bilang Tidak apa-apa bu,” beber Dame menirukan ucapan dr. Dedi Karol.
Lanjut Dame, selama kurang lebih seminggu dirawat di rumah. Namun tak kuat dengar keluhan sakit yang diderita sang suami, ia membawa ke RS Pinna Karang Satria, Tambun Utara. Di sanalah perawatan terakhir Wilson hingga menghembuskan nafas terakhir, Kamis (27/2/2020) pagi.
Sebelumnya, PostKeadilan coba konfirmasi kepada Direktur RSUD Bekasi Kota, dr. Kusnanto. Kepada Kusnanto awak media ini pertanyakan mengapa pasien habis operasi, sehari kemudian disuruh pulang? “Sdg dipelajari oleh tim rsud,” jawabnya via Chat WhatsAPP (WA), Kamis (20/2/2020) siang.
Ditunggu kabar nya hingga di informasikan kepada Kusnanto bahwa pasien Wilson sudah meninggal Kamis (20/2/2020) pagi, pun tak beri jawaban. Mirisnya, Kusnanto hanya melihat dan membaca chat WA.
Kembali ke Dame, sebut untuk mengurangi beban biaya perawatan suaminya di RS Pinna, ia mengurus keterangan TIDAK MAMPU melalui surat keterangan dari Kantor Desa Karang Satria tempat ia dan keluarganya berdomisili.
“Saya sudah berjuang mati-mati an. Toh suami saya akhirnya meninggal juga. Tak tau saya harus bagaimana lagi,” jeritnya dalam tangisan. (Ros/red)