Prabumulih, PostKeadilan – National Coruption Watch (NCW) Kota Prabumulih menyatakan tetap komit dalam pemberantasan korupsi.
“Kita tetap menjadi barisan terdepan dalam pemberantasan korupsi,” jelas Fairus Syarif Ketua NCW Prabumulih, ketika menggelar jumpa pers, Kamis (11/1) itu.
Hal ini menurut Fairus merupakan hasil keputusan Rakernas NCW di Cisarua Bogor, 15-17 Desember 2017.
Pada pemberitaan PostKeadilan sebelumnya, di acara Rakernas NCW di Puncak Bogor bulan lalu, Ketua Umum (Ketum) NCW Pusat Drs Syaiful Nazar menyatakan bahwa program kerja NCW adalah mensukseskan kerja Pemerintah dalam rangka Good and Clean Government.
Kemudian Ketum NCW ini menandatangi surat keputusan Rakernas NCW tentang jajaran Inspektorat langsung dibawah SK Presiden.
“Kita minta Inspektorat langsung dibawah Presiden RI, diangkat dan diberhentikan oleh Presiden, hukuman terhadap koruptor diperberat, mengusulkan Undang-Undang Korupsi dirubah yakni menjurus para koruptor dimiskinkan,” terang Syaiful Nazar di acara penutupan Rekernas NCW itu, Minggu (17/12/2018) siang.
Fairus kembali menambahkan, pihaknya meski berdiri baru satu setengah tahun di Prabumulih, namun sudah menyiapkan Proja Jangka Pendek, Menengah dan Jangka Panjang.
“Dengan dukungan seluruh fihak, upaya pemberantasan dan pencegahan korupsi, terutama di Prabumulih dapat dilakukan,” paparnya.
Sesuai hasil Rakernas juga, NCW menyoroti kinerja Inspektorat yang dianggap belum maksimal dalam mengawasi pembangunan. “Ditingkat Kota Prabumulih, kita berharap Inspektorat juga dapat maksimal. Jika pun tak maksimal, kita minta untuk dibubarkan saja,” tegas Fairus didampingi Sekretaris NCW Prabumulih King Senop MZ.
Santer kabar mengatakan adanya upaya pembagian proyek di Prabumulih, yang diatur oleh pengurus Partai tertentu di Prabumulih, NCW Prabumulih pun mengecam keras.
“Itu korupsi terstruktur,” tuding Fairus. Banyak hal yang menjadi sorotan dan perhatian NCW Prabumulih. Diantaranya pembangunan Jargas Kota, pembangunan dan pelebaran jalan Jenderal Sudirman serta sejumlah pekerjaan yang menggunakan dana APBD oleh pemerintah kota (Pemko) Prabumulih.
NCW Prabumulih yang digawangi Fairus ini juga menyayangkan sejumlah pembangunan Kota Prabumulih yang menggunakan uang rakyat bernilai Milyaran Rupiah, tetapi belum saatnya rusak malah sudah hancur. “Diantaranya trotoar jalan Jendral Sudirman. Sudah rusak parah. Tidak ada azas manfaatnya,” ucap Fairus memperlihatkan foto-foto kondisi trotoar yang dimaksud.
Menurut dia, investigasi NCW, semenjak adanya trotoar tersebut malah mengakibatkan jalan Sudirman sering digenangi air. “Kami tidak mengerti bagaimana perencanaan pembangunan trotoar itu. Bukannya tambah bagus, malah semakin sering banjir,” pungkasnya.
Ditempat terpisah, Ketua Harian NCW, Alex Pang sebut akan tetap membangun hubungan baik dengan aparat Penegak Hukum. “Yah kita mendukung kinerja teman-teman Kepolisian. Apalagi teman-teman Polisi yang sevisi misi dengan kita mau bersama berantas korupsi, kita bangun silahturahmi yang baik,” ujar Alex kepada PostKeadilan dalam kunjungan kerja ke Irwil V Itwasum Mabes POLRI, Bigjen Pol. Drs Joko Irwanto, M.Si, Jumat (12/1/2018) (R-01)