Brebes Post Keadialan – Disaat rakyat kesusahan dimasa Pamdemi Covid-19 ,sangat membutuhkan bantuan dari Pemerintah, Salah satunya Program Keluarga Harapan(PKH) namun sangat disayangkan oknum pendamping Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Program Keluarga Harapan (PKH) Sungguh tidak Punya Hati nurani .
Diduga oknum pendamping KPM menyelewengkan dana PKH di Kecamatan Salem Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah .
PKH merupakan sebuah program dana bantuan tunai kepada keluarga miskin yang disalurkan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Salah satu tokoh pemuda mengatakan, ada beberapa kejanggalan dalam penyaluran PKH kepada warga masyarakat di kecamatan tersebut. Sebab, ada buku tabungan (Rekening) dan ATM warga yang ditahan selama bertahun-tahun.
“Contoh seperti di wilayah Desa Bentar , Kecamatan Salem ada beberapa penerima PKH yang melaporkannya ke kami. ATM dan buku tabungan atau rekeningnya baru diberikan setelah kami meminta kepada pendamping PKH”, kata Yudi Rabu (13/8/2020).
Mengetahui hal tersebut, kata yudi kami mulai curiga. Akhirnya, beberapa penerima PKH diantarkan ke Bank BNI terdekat untuk melakukan pengecekan rekening koran. Hasilnya, dari bukti print out rekening koran, banyak transaksi dalam rekening milik para KPM PKH.
“Hasil pengecekan data KPM PKH yang ada dan berdasarkan print out rekening koran menunjukkan ada beberapa penerima PKH yang di print outnya maauk rekening tetapi tidak pernah menerimanya.
Dijelaskannya, modus yang dilakukan oleh para oknum pendamping PKH ialah dengan meminta ATM penerima PkH dan pendamping yang mencairkan setelah uang di ambil oleh pendamping ke BANK lalu uang tersebut di ikat bersama sama dengan ATM masing masing dan di kembalikan ke penerima PKH dengan pemotongan 400 ribu S/d 500 ribu per orangnya . Penerima PKH covid 19 sumbernya berasal dari dana desa 35% untuk bantuan PKH covid19.
Di kecamatan Salem penerima PKH ada sekitar 2500 KK yang mendapatkan dana tersebut .
“Sementara masyarakat atau penerima PKH sendiri tidak mengetahui berapa uang yang masuk ke rekening dan berapa sisa saldo yang ada. Termasuk transaksinya. Karena hanya menerima uang saja (cash), itupun tidak seberapa nilai uang yang diberikan oleh pendamping PKH”, kata dia sambil menunjukkan bukti rekening koran milik para KPM PKH.
Salah satu warga yang tidak mau di sebut namanya mengatakan “Saya mah awalnya cuma dikasih tau bahwa saya cuma dapat kartu BPNT (sembako) doang, eh pas saya cek ke Bank BNI ternyata saya dapatnya PKH. Pas saya lihat hasil print out rekening koran, banyak banget transaksi keluar ,” ujarnya
Ujar yudi lagi tapi kenpa pemimpin tertinggi di kecamatan Salem sendiri tidak bisa berbuat apa apa atau menindak tegas para petugas pendamping PKH ini
Dan desa desa yang melakukan kecurangan dalam pembagian bantuan covid 19 ini ,”ujarnya
Contoh saja hal kecil untuk program dana covid yang di peruntukan APD ,masker dll.itu tidak sesuai dengan kebutuhan di desa
Padahal pemerintah sudah jelas memerintahkan kepada semua desa agar melakukan pembelian masker dan APD lainnya sesuai kebutuhan di desa dan sesuai dengan jumlah penduduk yang ada di desa masing-masing
Tapi yang terjadi malah sebaliknya …..