Sementara, beberapa bulan yang lalu mengenai PMK (penyakit mulut dan kuku) pada sapinegara ini sudah heboh bahkan presiden sendiri menyampaikan statement dan membicarakan soal pennyakit mulut dan kuku pada sapi di Istana Negara.
Bahkan di dalam APBD Sumatera Utara dilakukan perubahan APBD, perubahan Pergub Penjabaran APBD dalam rangka untuk menampung dana alokasi untuk oenyakit mulut dan kuku pada ternak sapi.
Padahal dalam penjabaran dari Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Utara belum ada terdapat kasus ternak sapi yang mati, terjadi perubahan alokasi dana APBD. Sapi belum ada yang mati telah terjadi perubahan APBD di Sunatera Utara, sementara ribuan ternak babi yang mati belum ada tindakan konkrit dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Sumatera Utara. Jadi jangan salahkan kalau peternak babi merasa didiskriminasikan sekarang.
“Melalui peristiwa kedua matinya ribuan ternak babi ini Kami harapkan Pemerintah Pusat, Kalau Menteri Pertanian dan Peternakan tidak lagi melakukan sesuatu yang konkrit kepada ribuan babi yang telah mati sekarang Jangan Salahkan Peternak babi meminta menteri pertanian dicopot.” Tegas Sutrisno Pangaribuan mewakili Peternak Babi. (H. Sitinjak)