Postkeadilan, Bekasi, Rektor IPB University, Prof Arif Satria menerima penghargaan Pemimpin Perguruan Tinggi Terpopuler di Media Digital dalam Anugerah Humas Indonesia (AHI) 2022 yang digelar di Hotel Atria, Malang, Jawa Timur, (28/10). Penghargaan tersebut diberikan melalui penilaian tim juri dengan sejumlah kriteria.
Prof Arif Satria menjabat sebagai Rektor IPB University sejak tahun 2017. Kiprahnya baik sebagai Rektor maupun sebagai individu sangat mewarnai jagad digital Indonesia. Dikenal sebagai pemimpin muda yang inspiratif, ia banyak didaulat sebagai pembicara di berbagai ajang seminar, diskusi dan kegiatan ilmiah lainnya. Sehingga tak heran, kondisi ini mengantarkannya sebagai sosok yang sangat popular di kalangan akademisi tanah air.
Tak hanya dikenal di dunia kampus, Prof Arif juga dikenal luas di kalangan masyarakat umum, mulai dunia profesi hingga politisi. Kapasitas kecendekiaannya juga menjadikan dirinya dinobatkan sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) periode 2021-2026.
Kepada publik Prof Arif banyak berbagi insight soal bagaimana menghadapi tantangan era disrupsi, tantangan berinovasi, energi untuk memberikan solusi, pentingnya kekuatan karakter dan integritas sumberdaya manusia agar menjadi pemenang dalam dunia yang kian kompetitif. Maka ia banyak menyinggung bagaimana menjadi agile learner, berorientasi future practice, growth mindset, memiliki grit yang kuat yaitu ketekunan dan semangat untuk mencapai tujuan dalam jangka panjang.
Tak hanya itu, ia juga banyak memberikan pandangan terkait kunci-kunci kemajuan bangsa melalui berbagai paparannya di berbagai forum dan ajang diskusi. Penghargaan yang diraihnya hari ini menjadi cerminan sharing pemikiran yang telah Prof Arif lakukan untuk publik.
Atas diberikannya penghargaan ini, Prof Arif menyatakan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, hingga hari ini saya masih diberikan kesempatan untuk berkontribusi dan berbagi. Semoga sedikit kontribusi ini dapat berpengaruh terhadap upaya memajukan masyarakat dan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan, “ ungkapnya. (ipb / Binsar)