Bekasi, PostKeadilan – Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa sekitar 20% kasus stunting terjadi sejak anak berada dalam kandungan. Hal ini dapat terjadi akibat makanan yang dikonsumsi ibu selama hamil kurang bergizi sehingga janin tidak mendapatkan cukup nutrisi.
Untuk itu lah RSUD Kabupaten Bekasi membuat inovasi CANTINGMAS, yakni Cegah Stunting Bersama Masyarakat. RSUD juga membuat aplikasi ‘Si Penting’, Sistem Informasi Penangan Stunting.
Direktur RSUD Kab.Bekasi , Dr. Arif Kurnia .M.A.R.S, melalui wakil Direktur, Junaefi menyatakan bahwa program Cantingmas dan aplikasi ‘Si Penting’ yang ada, membutuhkan dukungan masyarakat serta civitas hospital RSUD Kabupaten Bekasi.
“Predikat masuk dalam daftar 10 besar (red: Warga mengalami Stunting) menjadi pemicu RSUD dalam meningkatkan standar mutu pelayanan yang prima kepada masyarakat kabupaten Bekasi,” katanya.
Di RSUD Kabupaten Bekasi, terlihat spanduk bertuliskan: INOVASI CANTINGMAS
RSUD KABUPATEN BEKASI TAHUN 2023
“YUK CEGAH STUNTING KARENA GENERASI BERKUALITAS ITU PENTING”.
DENGAN INOVASI CANTINGMAS DAN APLIKASI SI PENTING, MARI KITA PRAVELANSI STUNTING DI KABUPATEN BEKASI. (Simare)