Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Headline NewsHukrim

Seorang Pria Mengamuk Bawa Kampak Bubarkan Kebaktian

28
×

Seorang Pria Mengamuk Bawa Kampak Bubarkan Kebaktian

Sebarkan artikel ini


Jakarta, PostKeadilan – Seorang pria breok, mengamuk bubarkan kebaktian dengan membawa kampak di di Rusun Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur. Hal ini terekam dan videonya menjadi viral di media social.
Dalam video durasi 2 menit 20 detik ini, pria ini mempertontonkan aksi beringas menenteng gergaji besi dan kampak. Parahnya, ia marah-marah saat membubarkan kebaktian yang dilakukan penghuni rusun tersebut.
Video itu diunggah di media sosial seperti facebook dan twitter. Menurut akun twitter @ustadzthink, pria ini mengamuk di depan ibu-ibu dan anak-anak yang sebelumnya tengah menggelar acara kebaktian.
“Ini sakit! Orang sedang kebaktian di Rusun Pulogebang di Usir oleh Pria Membawa Kampak dan Gergaji. cc : @HumasMetroJaya,” tulis akun @ustadzthink, Sabtu 23 September 2017 seperti disiarkan Viva.
Kontan video ini langsung menuai banyak kecaman. Selain tindakannya mengusir acara kebaktian, pria ini marah-marah dengan membawa gergaji dan kampak di hadapan anak-anak. Suasana histeris terdengar saat anak-anak menjerit ketakutan.
“Orang ini ngancam bawa gergaji ama kapak, lokasi Rusun PuloGebang jakarta Timur. Tangkap ini orang @DivHumasPolri,” tulis akun @hansjedi671.
“Ngeri banget kapaknya. Jangankan anak-anak, saya aja ketakutan melihat videonya. Pliss pak polisi tangkap orang ini,” tulis akun @wati_hestia.
Sang pria yang terus berteriak itu bahkan menyinggung-nyinggung soal Ahok yang kini telah masuk penjara. Kemarahannya bahkan tak mereda meski seorang petugas keamanan datang untuk meredakan kemarahannya.
Belum jelas alasan mengapa pria ini tiba-tiba membubarkan acara kebaktian yang dilakukan penghuni Rusun Pulogebang tersebut. RO-1/BS

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.