Medan , Post Keadilan – Oknum Kepala SMP Negeri 3 Medan, Hj. Nurhalimah,S.Pd, M,Pd ‘lecehkan pengajaran sekolah-sekolah negeri. Pasalnya, berdasarkan pengakuan Nurhalimah sendiri, anaknya tidak disekolahkan di negeri karena jam belajarnya tidak ‘Full Day.
“Sampai-sampai saya saja masukin anak saya disekolah swasta, kenapa ? agar bisa full day. Kalau di SMPN tidak ada full day,” ucap Nurhalimah sembari tersenyum kepada awak media ini di ruang kerjanya, Rabu (7/9).
Ditanya mengapa sekolah yang dipimpinnya tidak mengikuti program sekolah swasta yang menurutnya baik itu. Nurhalimah menjawab memang itulah program pendidikan pemerintah sekarang. “Tak mungkin dapat kita terapkan sekarang. Banyak elemen yang harus kita persiapkan, fasilitas segala macam, guru segala macam,” ujar pimpinan sekolah itu.
Berawal dari pertanyaan Tim Post Keadilan tentang sejumlah permasalahan PPDB di SMPN 3 Medan, ibu kepala sekolah yang ternyata dipercaya pihak Dinas Pendidikan Medan untuk memimpin di 2 sekolah, yakni SMPN 3 Medan dan SMPN 4 ini terkesan ‘gerah.
“Ijinkan kalianlah kami mengajar anak-anak bangsa itu supaya dia pintar. Kalau kami terganggu, otomatis kami tidak bisa bekerja bagus. Ya kan..,” katanya.
“Sampai sekarang ini bulan sembilan, masih cerita tentang PPDB. Rasanya kita sangat tersentuh, runyam hati saya. Dunia pendidikan ini mau dibawa kemana,” tambahnya.
Lanjut Nurhalimah, harusnya anak-anak yang kami hadapi, bukan kalian lagi media massa. Jadi minta tolonglah kepada media massa, biarkan anak-anak ini untuk tetap belajar dan ijinkan kami mengurus anak-anak agar menjadi orang untuk kedepannya.
Lalu kepala sekolah ini menceritakan sejumlah kasus PPDB yang terkuak di kalangan masyarakat dan dunia pendidikan yang terjadi kepadanya seputar PPDB.
Dalam cerita ibu berkerudung hitam ini sebut, jumlah daya tampung kelas VII di SMPN 3 Medan 432 siswa, 12 rombel. Namun ketika PostKeadilan minta data siswa PPDB yang ada, Nurhalimah mengelak.
“Tidak usah lagi. Sudah kita kirim ke dinas. Ke Polisi pun sudah saya bawa semalam. Kantor Polisi Polda sana tanya,” ketusnya.
Nurhalimah sebut nama Nicholas, pihak Polda Sumut yang memanggilnya terkait seputar laporan dan atau tudingan masyarakat tentang dugaan kecurangan PPDB di sekolah yang dia (Nurhalimah) pimpin.
“Jangankan sama kalian. Ke Polda pun sudah saya kirim, ke dinas di kirim. Kemana lagi mau di kirim?,” tanya ibu Kepala Sekolah ‘bak jengkel.
“Kalau di pikir-pikir, itu sudah sangat mengganggu kalau (PPDB) kita bahas lagi. Apa yang meresahkan kalian.?,” tanyanya kembali.
Disinggung tentang siswa ‘titipan dari oknum pejabat, raut wajah Nurhalimah berubah. “Saya no coment masalah itu. Itu kan ada orang yang bisa jawab itu. Kapasitas saya kan hanya melayani apa yang ada sama saya. Kalau ada yang minta tolong, biasa nya itu. Wajar-wajar saja nya itu,” pungkasnya. Dedi/Sifa