Karena itu, pihaknya membutuhkan dukungan, khususnya IPB University agar dapat menjadi penggerak ekonomi masyarakat mengajar nol persen kemiskinan ekstrem. Ia berharap, potensi yang ada di Aceh Jaya dapat menjawab kebutuhan masyarakat secara ekonomi. Mencakup satu jejaring rantai pasok mulai hulu sampai hilir, agar produknya bisa sampai ke masyarakat.
“Kami harap IPB University bisa membantu dalam hal memanfaatkan satwa liar, bagaimana memanfaatkan area konservasi untuk mendatangkan kebaikan bagi masyarakat. Kami sering mengatakan, konservasi yang berhasil harus berbasis masyarakat, yang mendatangkan kemakmuran bagi masyarakat. Kami mengharapkan ada dukungan keahlian di IPB University, baik di bidang keilmuan maupun jejaring kerja,” imbuh Dr Nurdin.
Sementara itu Mohamad Irwan, MSi, Bupati Sigi menyampaikan terkait keinginannya untuk memperkuat pendidikan sumber daya manusia (SDM) di IPB University. Kerjasama ini diharapkan akan menjadi investasi SDM dan dapat memperkuat Pemda Sigi.
Selain itu, ia sangat mengapresiasi program penguatan peternakan yang dilakukan bersama IPB University di wilayahnya. Dalam hal ini, Pemkab Sigi telah menjalin kerjasama selama empat tahun melalui Sekolah Peternakan Rakyat (SPR). Awalnya hanya satu kecamatan, kini sudah berkembang menjadi tiga kecamatan.
“Hampir lima tahun ini kami telah kerjasama dengan IPB berkaitan dengan SPR yang tadinya masyarakat tidak tahu bagaimana cara mengelola ternak menjadi sebuah nilai ekonomi. Alhamdulillah sekarang sudah berkembang menjadi tiga kecamatan,” tutur Irwan.
Terkait kerjasama ini, Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengaku senang karena beberapa program IPB University kini sudah masuk di berbagai daerah.
“IPB University hadir di daerah, memberikan legitimasi kepada program-program yang dikembangkan oleh bupati, khususnya untuk memberikan jaminan program peternakan. Inovasi-inovasi IPB University akan selalu terus diterapkan di berbagai daerah di Indonesia, tak terkecuali di Sigi dan Aceh Jaya,” pungkasnya. (IPB/dh/Rz/Bns)