Nias Selatan, (sumut)
Postkeadilan.com – Beredarnya video dimedia sosial terkait kegiatan ‘Nikah Massal’ yang akan dilaksanakan di Kepulauan Nias berlokasi di Nias Selatan, Ustad Dedy dan Tim Reaksi Cepat Kristiani (TRCK) melakukan pertemuan di ruangan kerja Kapolres Nias Selatan, Kamis 17/06/2021.
Pertemuan Ustad Dedy dengan beberapa orang tokoh agama Kristen diruang kerja Kapolres Nias Selatan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Lanal Nias, Kejari Nias Selatan, Pemkab Nias Selatan, tokoh masyarakat dan Petinggi Polres Nias Selatan.
Pada pertemuan itu Ustad Dedy mengklarifikasi isi video yang beredar di Medsos tersebut bahwa, Ustad Dedy tidak ada hubungan dengan Ustad Abdul Mun’im bahkan belum pernah bertemu. Ustad menambahkan vidio yang lagi viral terkait penggalangan dana untuk pembinaan kepada mualaf yang berjumlah 179 orang, bahwa binaan terdiri dari fakir miskin, yatim mualaf, janda dan anak yatim yang ada di Nias Selatan yang sanggup dijangkau.
Menurut Ustad Dedy seharusnya masih banyak lagi umat muslim yang seperti kriteria diatas yang layak mendapatkan binaan yang mana jumlah muslim di Nias Selatan ada sekitar 8 ribu orang.
Ustad Dedy juga mengklarifikasi video yang lagi beredar dalam penggalangan dana, Ustad Dedy tidak bermaksud menggunakan kata “Pedalaman” dalam hal ini Ustad Dedy juga tidak bermaksud menyinggung atau melukai perasaan dengan mengatakan Nias Selatan “Pedalaman”, dan juga tidak bermaksud “bohong” bahwa lokasi yang ada di dalam vidio “Pedalaman”, Ustad Dedy bermaksud mengatakan itu kepada saudara-saudara umat muslim yang ada di luar pulau Nias.
Dalam hal ini, Ustad Dedy mengucapkan permohonan “Maaf” di depan tim Terpadu Tim 15, bila mana pernyataan itu menyinggung saudara-saudara yang ada di Pulau Nias. Dengan ketulusan hati Ustad Dedy minta” MA’AF”
Selain itu Ustad Dedy juga menjelaskan tidak ada menerima dana dari kelompok Teroris dan Radikal yang dilarang Pemerintah.Terkait Islamisasi yang viral di medsos ustad Dedy mengatakan itu “tidak benar” Ustad Dedy mengatakan karena kita hidup berdampingan, karena kita di Nias Selatan ini banyak umat kristiani yang taat. Bila ada Islamisasi dilakukan tidak mungkin masyarakat sekitar tidak mengetahuinya. Terkait bantuan di Lolowa’u menggunakan TRUCK Ustad Dedy menjawab “tidak pernah melakukan hal tersebut seperti yang di tanyakan”.
Ustad Dedy menambahkan sudah lama tinggal di Nias Selatan sekitar 20 tahun, saya memahami karakter masyarakat menjunjung tinggi adat istiadat Nias Selatan.
Pertemuan Tim Terpadu dengan Ustad Dedy akhirnya berfoto bersama menggambarkan Nias Selatan tidak boleh dipecah belah dan saling menghargai antar umat beragama, dari Tim Terpadu akan membentuk Tim verifikasi untuk investigasi dilapangan tambah “Ustad Dedy”. (sit duha)
Respon (1)