[youtube width=”100%” height=”300″ src=”_L_Azh-GeLA”][/youtube]]Bekasi, PostKeadilan – Santer pembicaraan dikalangan insan Pers di Kabupaten Bekasi, terkait pembangunan infrastruktur diwilayah Kampung Bojong, Rt 02/ Rw 04, Desa Satria Jaya, Kecamatan Tambun Utara.
Pembangunan turap itu telah usai dikerjakan, namun warga dan Pemerintah Desanya tidak mengetahui siapa pekerja dari proyek tersebut.
“Dari awal pembangunan, tak ada saya lihat plank proyek. Ada hanya para pekerja doang,” ucap warga setempat senada seperti diberitakan dibeberapa media.
Coba digali informasi dari Pemerintah Desa Satria Jaya, Kecamatan Tambun Utara. Sekretaris Desa Satria Jaya, Jamaluddin menegaskan bahwa tidak ada laporan sama sekali dari pihak pemborong maupun orang Dinas terkait.
“Termasuk konsultan pembangunan turap itu ke Pihak Desa. Jadi kami dari Desa tidak tahu siapa yang mengerjakan, berapa biayanya serta berapa panjang dan lebarnya. sebab tidak ada laporan,” tugasnya.
Sebelumnya, Kaur Ekbang Satria Jaya, Heri mengatakan tidak mengetahui RABnya seperti apa sebab memang tidak ada laporan. “Setahu kita pekerjaan Dinas PUPR Kabupaten Bekasi. Kami tunggu, hingga kini tidak ada keterangan jelas dari Dinas maupun konsultannya. Termasuk pemborongnya,” ketus Heri.
Tentu proyek itu terkesan ‘siluman alias dibangun tanpa mengetahui siapa pemborong dan pekerja.
Mirisnya lagi, pembangunan turap ‘asal-asalan itu hasil pekerjaan sungguh mencengangkan. Pasalnya banyak ditemukan pohon berdiri tegar diantara turap.
Pembangunan yang pastinya dibiayai oleh negara dan Notabene uang rakyat ini, ‘model turap amburadul itu tentunya jarang ditemukan diberbagai wilayah seluruh Indonesia. Kemungkinan besar hanya ada di Kabupaten Bekasi.
Ketua umum Lembaga monitoring pembangunan dan penanggulangan sumber dana manusia ( LMPPSDM ) Indonesia, Leo Butar-Butar tuding hal tersebut adalah hasil kerja sama intensif Pihak Pemborong , Pengawasan Dinas dan Konsultan. “Itu kerjaan ‘mereka yang kongkalikong ‘rampok uang negara. Naikkan beritanya. Taruh statement saya begitu,” ujar Leo ditemui di kediamannya, Cibitung, Sabtu (26/10/2019).
Lanjut Leo, sudah barang tentu mendapatkan restu dari Kepala Dinas (Masih dijabat PLT-Red) PUPR Kabupaten Bekasi. “Ternyata kesemuanya memiliki jiwa seni yang kuat sehingga pembangunan turap dapat terbentuk dan tercipta seperti itu (ada banyak pepohonan disela beton turap). Sedangkan untuk kesemuanya yang dilakukan tentunya tidak terlepas daripada RAK dan RAB yang sudah disepakati bersama,” bebernya.
Leo janji, tim nya akan mempelajari dan investigasi pekerjaan pembangunan ‘Siluman Turap Fenomenal itu. “Kami akan sikapi segera informasi ini. Perkembangan kita kan info kembali,” tutupnya.
Sementara pihak Dinas PUPR yang terkenal pejabatnya jarang ada di kantor, berita dilansir belum juga dapat ditemukan. Bersambung.. (Yudi/Tim).