Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
AdvertorialHeadline News

Ahok Resmi Ditunjuk Menjabat Komut Pertamina

11
×

Ahok Resmi Ditunjuk Menjabat Komut Pertamina

Sebarkan artikel ini

Postkeeadilan,, Ditunjuk sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir melakukan sejumah gebrakan kontroversial. Di antaranya adalah melakukan sejumlah perombakan di tubuh BUMN. 

 
Salah satunya adalah penunjukan terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk menduduki posisi penting dalam PT Pertamina (Persero). Selain Ahok, juga terdapat sosok lain yang ditunjuk Erick guna menjabat sebagai petinggi Pertamina. Petinggi PT Pertamina (Persero) yang baru saja ditunjuk Erick Thohir yakni Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok ditunjuk oleh Erick Thohir sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). 
 
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, alasan Erick memilih Ahok karena dirinya menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memiliki kemampuan pengawasan yang baik. “Makanya diharapkan Pak Ahok awasi direksi untuk percepatan kinerja Pertamina,” ujar Arya Sabtu (23/11/2019). 
 
Lebih lanjut Arya menjelaskan Erick ingin memperkuat posisi komisaris di perusahaan BUMN. Karena menurutnya komisaris mampu mengawasi kinerja perseroannya. Meski penunjukan Ahok menuai banyak penolakan sejumlah pihak, lantaran statusnya sebagai mantan narapidana dan kader PDI-P, namun Erick tetap menunjuk Ahok sebagai komisaris utama PT Pertamina (Persero).
 
Penunjukannya secara resmi akan diputuskan dalam rapat umum pemegang saham perseroan, Senin (25/11/2019). “Insya Allah saya rasa sudah putus dari beliau (Presiden Joko Widodo selaku ketua Tim Penilai Akhir). Pak Basuki akan menjadi komisaris utama Pertamina,” beber Erick kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
 
Lalu, apa yang menjadi alasan Jokowi menunjuk Ahok sebagai komisaris utama Pertamina? Erick pun menjelaskan Pertamina memiliki tugas berat, misalnya mengurangi impor minyak dan gas.
 
“Bukan berarti anti impor, tapi mengurangi proses-proses dari pada refinery ini sangat berat. Saya perlu team work yang besar, tidak hanya dirut saja, harus bagi tugas semua,” lanjutnya.
 
“Karena itulah kemarin kita mau orang yang pendobrak. Bukan marah-marah. Saya rasa Pak Basuki berbeda, Pak Ahok berbeda. Jadi kita perlu figur pendobrak supaya sesuai target. Toh beliau tuh komisaris utama, kan direksinya yang day to day,” tambah Erick.
 
Lebih lanjut, bos Mahaka Media itu mengaku dalam waktu dekat akan mengundang direktur utama dan komisaris utama dari 30 BUMN. Inti dari pertemuan adalah Erick menginginkan soliditas di dalam perusahaan pelat merah.
 
 
“Saya gak mau ada drama-drama di dalam perusahaan. Komut menjelekan dirut, dirut menjelekkan komut. Saya gak mau. Kita rapat bersama. Kalau ada perbedaan, ayo kita duduk karena tidak mungkin direksi berjalan tanpa dukungan komisaris. Komisaris bukan direksi,” tukas Erick. (Simare/BS)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.