Toba – Postkeadilan Ratusan masyarakat Kabupaten Toba yang tergabung dalam Aliansi Gerak Tutup TPL datangi kantor Bupati Toba pada Jumat (14/01/2022), menyampaikan sikap atas beberapa tuntutan.
Ketua Aliansi Gerak Tutup TPL Benget Sibuea mengawali orasi mengatakan keberadaan PT Toba Pulp Lestari (TPL) yang dulu bernama PT Inti Indorayon Utama (IIU) beroperasi di Tano Batak sudah lebih tiga dekade. Kehadiran investasi seharusnya memberikan kemakmuran bangsa dan negara Indonesia serta
kesejahteraan rakyat, sayangnya justru menjadi sumber malapetaka bagi Tano Batak.
Bangsa ini membutuhkan investasi yang menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia, mensejahterakan rakyat, menghargai keberlanjutan lingkungan, akuntabel dan juga mengedepankan rasa aman, nyaman dan perdamaian”, sebutnya di halaman Kantor Bupati Toba, Jumat (14/1/2022).
Berbagai persoalan yang diakibatkan oleh kehadiran PT TPL, sebutnya, mendasari perwakilan masyarakat adat dari Tano Batak Kabupaten Toba bersama jaringannya yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Rakyat Tutup TPL di tingkat Provinsi Sumatera Utara dan Nasional melakukan berbagai upaya agar pemerintah segera mencabut Izin perusahaan tersebut”, ujarnya.