Postkeadilan – Jakarta – Baru-baru ini banyak isu kejadian motiv kejahatan yang sering di lakukan anak usia dini akibat sering berlama lama di depan TV dan Komputer. Jika anak Anda termasuk di antara mereka yang suka berlama-lama menonton Tv dan Komputer, batasi dari sekarang. Bukan hal aneh jika anak-anak sekarang banyak menghabiskan waktu berjam-jam di depan televisi dan Komputer. Di era zaman Internet sekarang ini banyak anak pelajar terjebak dalam informasi tayangan yang tidak mendidik di warnet-warnet tempat mereka berlangganan. Hal itu bisa terjadi ketika guru memberi tugas sekolah kepada mereka kerap mereka berlama lama di depan komputer dengan menyaksikan tayangan Facebook dan Youtube tanpa pengamatan Orang tua dan Guru.
Terlalu banyak menonton televisi dan komputer dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan dan kemampuan anak. Berikut ini imbas jika buah hati Anda terlalu banyak menghabiskan waktu di depan televisi.
1. Obesitas
Semakin banyak anak menghabiskan waktu di depan televisi dan Komputer, maka semakin besar pula risiko terkena obesitas. Terlebih jika ada televisi dan komputer di dalam kamar anak. Bukan tidak mungkin anak-anak menjadi target konsumtif iklan makanan junkfood.
2. Kurang tidur
Anak yang sering menonton televisi dan komputer memiliki risiko lebih besar mengalami kesulitan tidur atau jadwal tidur yang tidak teratur. Anak yang kurang tidur akan mudah lelah dan keinginan untuk mengkonsumsi makanan ringan atau ngemil semakin tinggi.
3. Masalah perilaku
Anak usia sekolah yang menghabiskan waktu lebih dari dua jam sehari untuk menonton televisi atau menggunakan komputer cenderung memiliki masalah emosional, sosial, dan perhatian. Menonton televisi secara berlebihan pada usia 4 tahun dapat terkena bullying pada usia 6-11 tahun.
4. Prestasi akademik menurun
Anak usia sekolah yang memiliki televisi dan komputer di kamar tidur cenderung mendapat nilai buruk dibanding anak yang tidak memiliki televisi di kamar tidurnya. Dampak dari gandrungnya menonton televisi juga tercermin dari turunnya daya kreativitas karena anak menjadi pasif dan kurang bermain.
5. Kekerasan
Berita atau tayangan yang menampilkan kekerasan dapat mempengaruhi kepribadian anak. Secara tidak sadar, mereka belajar memecahkan masalah dengan kekerasan.