Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
BekasiHeadline News

Berkedok Agamais, Polres Metro Bekasi Amankan Predator Anak

0
×

Berkedok Agamais, Polres Metro Bekasi Amankan Predator Anak

Sebarkan artikel ini

Kab. Bekasi, PostKeadialan – Pasca VIRAL laporan dan pengakuan wanita berinisial SA (21) dan ZA (22) yang menjadi korban pencabulan oleh oknum Kiai bernama Masturo Rohili atau MR (52), Polres Metro Bekasi berhasil mengamankan pelaku.

Bagitu keji, MR dikenal sebagai Tokoh Agama, yang nyata adalah seorang predator anak. ZA merupakan anak angkat MR, sedangkan SA adalah keponakannya. Mirisnya, MR mampu menggagahi ZA dan SA sejak kecil.

SA mengaku sudah mengalami pencabulan oleh MR sejak kelas 6 SD.

“Pertama kali aku disuruh kayak berhubungan intim, dipeluk, dicium, segalam macam. (Mulai dilecehkan hingga dicabuli) kelas 6 SD,” katanya dikutip dari siniar atau podcast di kanal YouTube Dr Richard Lee, Kamis (25/9/2025).

SA mengatakan, meski berstatus sebagai keponakan pelaku, ia sendiri tinggal di rumah karena ZA kala itu karena menuntut ilmu di pondok pesantren (ponpes).

“Karena pas kelas 6 SD, ZA kelas 1 SMP, aku disuruh ibunya ZA karena ZA kan pesantren, jadi aku disuruh nemenin karena istri pelaku sendirian di rumah dan takut,” ucapnya.

Lalu, momen pelecehan dialami SA ketika MR tiba-tiba menawarkan diri untuk mengantar korban berangkat sekolah. Padahal, sambung SA, kebiasaan tersebut biasa dilakukan oleh istri pelaku.

Baca Juga :  Ormas PBB Adakan Rakornas Pertama DPP dan DPD Se-Dunia

“Akhirnya dia berhenti di tengah jalan, dia bilang katanya kemaluannya gatal. Saya disuruh pegang kemaluannya,” beber SA.

SA pun mengatakan ketika itu belum mengetahui apa yang dilakukan Masturo terhadapnya apakah masuk sebagai pelecehan seksual atau tidak.

Tak sampai di situ, pelecehan yang dilakukan MR terhadap SA turut dilakukan di rumah meski ada istri pelaku.
Adapun modusnya yaitu pelaku membangunkan SA dengan dalih untuk shalat berjamaah.

“Dia (Masturo) tiba-tiba masuk kamar walau aku lagi tidur, kemudian dibangunin buat shalat. Tapi dengan cara pegang-pegang (bagian sensitif),” cerita SA menangis.

Sementara, ZA mengaku pertama kali dicabuli oleh Masturo saat berusia 13 tahun atau duduk di kelas 1 SMP.
Ketika itu, modus Masturo yakni mengajak ZA untuk pergi ke rumah nenek. Namun ternyata korban justru diajak ke kamar pelaku dan berujung pencabulan.

“Di situ dia baru melakukan persetubuhan ke aku,” ujar ZA terisak-isak berlinang air mata.

Akibat pencabulan tersebut, alat vital ZA mengalami pendarahan pada keesokan harinya. Mulanya, ZA menduga pendarahan di alat vitalnya karena dirinya tengah menstruasi pertama.

Namun ternyata hal tersebut akibat tindakan bejat yang dilakukan oleh MR sebelumnya.

ZA mengaku terakhir kali dicabuli oleh Masturo pada bulan Ramadan 2025.

Sampai ZA dan SA duduk di bangku perkuliahan pun turut dilecehkan Masturo. Acap kali predator berkedok Agamais itu memintanya mengirimkan video ketika tengah mandi dan diiming-imingi sejumlah uang.

ZA dan SA mengaku hal itu dilakoni demi takut dan memenuhi kebutuhan kuliahnya.

“Setiap dia minta video aku lagi mandi, setiap setelah mengirim transferan uang, dia selalu bilang ‘ayah transfer uang tanpa kamu minta, kamu nggak kirim ayah video, masa harus ayah minta,” ungkap ZA.

Tragedi memilukan ini membuat Netizen Indonesia marah yang akhirnya sampai ke Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Bhuwana Putra.

Kasat yang baru bertugas beberapa bulan di Polres Metro Bekasi langsung perintahkan anggotanya untuk menangkap pelaku.

“Sudah diamankan bang. Hari Kamis (25/9/2025) itu juga. Sesuai perintah Kasat,” jawab Kanit PPA, AKP Edo, Sabtu (27/9/2025).

Adapun penetapan tersangka terhadap MR, jauh hari setelah adanya penyelidikan dan gelar perkara.

Agta menyebutkan, sejumlah saksi telah diperiksa dan barang bukti juga sudah didapatkan. Polisi juga telah menggelar perkara penetapan tersangka.

“Kami sudah melakukan tindak lanjut dengan menggelar perkara penetapan tersangka pada Kamis (18 September 2025) lalu. Pelaku sudah kita amankan,” pungkas Melati dua ini. (Simare)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses