Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Headline NewsJakarta

Dua Tahun Sang Pelaku Penyiraman Air Keras Bebas Keliaran. Kabareskrim: Sampaikan Komplin Ke Polda Atau Mabes

40
×

Dua Tahun Sang Pelaku Penyiraman Air Keras Bebas Keliaran. Kabareskrim: Sampaikan Komplin Ke Polda Atau Mabes

Sebarkan artikel ini

Dikonfirmasi kepada NF tentang cerita itu, via Chat WhastApp (WA) NF hanya mengirim foto Surat Pengunduran Dirinya sebagai Kuasa Hukum tanpa penjelasan apapun, Senin (15/3/2021) sore.

Ditempat terpisah, kembali Suwarjo cerita bahwa sebelum NF, pernah meminta bantuan seorang inisial HL berpropesi sebagai Ustad. Didepan Suwarjo, HL hubungi petinggi di Polda Metro Jaya (PMJ) buat bantu kawal permasalahan Suwarjo.

“Selang kurang lebih 1 Minggu setelah perkenalan yang saya lupa hari dan tanggalnya, saya dipanggil ke Polsek Tebet sekira jam 1 siang. Saya di BAP dan di introgasi sama pak Ferdi Resmob dari Polres sampai jam 4 sore. Saya diminta menceritakan kronologis dari awal kejadian sampai akhir, Selepas Ashar, Nani dijemput beserta suaminya oleh tim Resmob. Lalu saya dan Si Nani dikonfrontir oleh pak Ferdi disaksikan oleh rekannya dari tim Resmob juga. Hasil konfrontir disimpulkan pak Ferdi bahwa tersangka nya adalah si Nani dan langsung dilaporkan ke pimpinannya melalui telepon,” ungkap satpam ini melalui chat WhastApp (WA), Sabtu (20/3/2021) sore.

Lanjutnya, Nani dipisahkan ruangannya dengan saya. “Saya di arahkan menemui HL oleh anggota yang ada di ruangan penyidik padahal saya masih di BAP. Saya sempat tolak, karena masih proses BAP. Akhirnya HL datang ke Polsek Tebet dikawal oleh santrinya. Sekitar jam 2 pagi saya di ajak pulang ke rumah HL. Di situ ditanyai oleh HL punya duit berapa luh..? saya bilang saya tidak punya uang tadz. HL bilang jangan banyak bacot Luh, gua bolongin nanti sambil ia (HL) mengeluarkan senjata jenis pistol warna stainless,” chat Suwarjo.

Masih kata dia, HL bilang Tim Resmob sudah bekerja dan harus di bayar. “Luh lihat tadi berapa orang yang sudah bekerja…? Lebih dari 5 orang tim sudah bekerja yang intinya mereka harus dibayar. Saya bilang tidak ada uang. Dia (HL) tetap tidak mau mengerti bahkan saya minta izin pulang dulu untuk musyawarah dengan keluarga pun saya diikutin. Dengan menggunakan mobil santrinya saya jalan pulang ke Cileungsi dan mengetuk pintu teman-teman saya, saudara saya, kenalan saya untuk meminjam uang. Hasilnya nihil karena uang yang diminta jumlahnya cukup besar. Minta Rp. 150 juta dan ditawar-tawar sampai akhirnya dia minta 100 juta. Hari itu wajib ada Rp. 25 juta sisanya yang Rp. 75 juta dia kasih tempo dalam satu minggu. Uang itu tidak saya dapatkan, hanya Rp. 1,5 juta doang. Sampai akhirnya saya putuskan untuk putus komunikasi putus hubungan dengan HL karena saya pikir bukan orang yang tepat untuk saya minta bantuan,” ketusnya.

Miris dan kacau yang diterima pria malang ini. Bukannya dapat bantuan permasalahan, malah ia sempat di kejar-kejar bahkan melalui rekannya yang memperkenalkan dengan HL. “Saya ceritakan kejadian sebenarnya kepada rekan kerja saya dan baru dia paham,” pungkas Suwarjo.

Berita dan cerita Suwarjo ini pun diteruskan ke Kabareskrim (Kepala Badan Reserse Kriminal), Komjen Agus Andrianto. “Silahkan di sampaikan Komplin ke Polda atau Mabes,” tegas Jendral Bintang Tiga yang baru resmi dilantik Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo itu melalui Chat WA kepada PostKeadilan, Sabtu (20/3/2021). Bersambung………………(Simare)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.