Kalau untuk peternakan ini ada 150 stok dan bahkan 160 ekor masih ada dan dari diskusi yang kita lakukan terindikasi bahwa kebutuhan masih dapat tercukupi, terang Gidion dan harapannya untuk para pemilik kandang, peternak juga para pelaku usaha berkaitan dengan per-sapian agar melakukan treatmen yang ketat untuk mencegah masuknya virus PMK di peternakannya, sehingga dapat terjaga dengan baik.
Ditempat yang sama dr Dwian Wahyu Diharto, M.M (Kabid Dinas Kesehatan Hewan) mengatakan untuk penanganan Hewan yang kita lakukan selama dan sejauh ini telah kita lakukan pengawasan kesehatan hewan kurban yang ada di wilayah Kab Bekasi dengan cara kita memberikan pengobatan yaitu dengan pemberian Vitamin, Multi Vitamin dan juga antigenetik dan juga kita melakukan dengan Bio Security yang ketat dilingkungannya, selain itu juga ada obat-obat tradisional yang memang biasa dilakukan para pengusaha seperti halnya tadi mpon-mpon juga jamu-jamuan dan itu memang para peternak melakukan pengobatan tradisional juga untuk menjaga dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh si-Sapi.
Persiapan kita untuk menjelang Idhul Adha nanti, kita sudah membuat tim, dari dinas pertanian dan kesehatan, tenaga medis dan para medis kurang lebih 30 orang dan nanti akan di bantu oleh dokter hewan dari PDHI ( Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia) cabang jabar V.
Untuk pengawasan para pedagang musiman juga kita lakukan dan kita sosialisasikan terkait penanganan jika ditemukan ada hewan dagangannya terindikasi PMK agar memisahkannya dari hewan yang sehat, kita juga menghimbau agar tetap mematuhi aturan-aturan tentang perdagangan hewan, juga sebelum menjual agar memastikan dari daerah mana dan meminta surat keterangan dari daerah pengiriman hewan tersebut.