Toba-Postlkeadilan PT Toba Pulp Lestari, Tbk (PT TPL) kembali melakukan kegiatan Webinar untuk mendukung pelaku UMKM khususnya di Kecamatan Parmaksian dan Porsea yang berdampingan dengan wilayah operasional perusahaan. Rabu, (29 /09/21).
Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen PT TPL untuk dapat hadir berkontribusi dalam mendukung pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, yang dimana kali ini bertema Keamanan Pangan, Kemasan dan Pemasaran Produk bekerja sama dengan Yayasan Doktor Sjahrir.
Kegiatan webinar ditujukan memberdayakan masyarakat lokal dan pelaku UMKM tentang pentingnya keamanan pangan serta bagaimana cara pelaksanaannya, menambah wawasan tentang kemasan produk-produk UMKM dari sisi desain yang berbahan ramah lingkungan dan memberikan kiat-kiat pemasaran produk secara digital, non digital untuk tingkat lokal, nasional hingga global.
Baca Juga : PT TPL pastikan seluruh pekerja Telah Terdaftar di Jamsostek Ketenagakerjaan
Webinar yang dilaksanakan di Aula Kantor Camat Parmaksian dibuka oleh moderator Dr. Amanda Katili dan sambutan dari Dr. Nurmala Kartini Panjaitan Sjahrir, Paiman Butar-butar (Camat Parmaksian) dan Ramida Siringo-ringo (CD Manager PT TPL). Acara diisi dengan pemaparan materi oleh narasumber seperti Chef Ragil Imam Wibowo (Keamanan Pangan Rumah Tangga dan Produk UMKM), Ir. Meilati Batubara – Nusa Indonesia Gastronomy (Desain dan Bahasan Kemasan Produk UMKM) dan Dra. Tantrie Soetjipto MM – Womanpreneur Community (Kiat Pemasaran Produk UMKM), kemudian berlanjut dengan dialog interaktif antara peserta dengan para narasumber.
Parange Barimbing, salah satu peserta webinar dari Desa Banjar Ganjang yang memiliki usaha sambal andaliman turut senang saat mengikuti webinar kali ini. Parange sebelumnya sudah pernah bertatap muka langsung dengan para narasumber saat menjuarai perlombaan memasak nasi goreng andaliman yang diadakan di Guest House PT TPL lalu. Menurutnya, webinar yang dilaksanakan sangat bermanfaat dan sangat terbantu dengan arahan serta bimbingan dari narasumber bagi peserta UMKM dari semua desa.
“yang saya tangkap dari webinar tadi, selama ini kami belum mampu dan belum tahu membuat kemasan. Dari sini kami sudah bisa mencoba untuk membuat kemasan yang diarahkan dari narasumber dari Jakarta tadi,” ucap Parange.
Usaha Parange Barimbing juga masih mendapat dukungan dari tim CD PT TPL hingga saat ini, dengan bentuk dukungan untuk stiker produk dan botol kemasan sambal andaliman miliknya.
“Saya mengucapkan terimakasih semua pihak yang terlibat pada webinar hari ini, terkhusus kepada PT TPL. Kami sangat mengharapkan arahan dan bimbingan yang semakin baik ke depannya serta kami selalu diundang agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan bermanfaat seperti,” sebut Parange.
Camat Parmaksian, Paiman Butar-butar, menyampaikan apresiasinya dengan terlaksananya kegiatan ini, yang dianggap sebagai bentuk program berkelanjutan berkat kerjasama dengan Yayasan Doktor Sjahrir Jakarta. Paiman menyebut bahwa sebelumnya kegiatan webinar oleh PT TPL juga sudah pernah dilakukan 2 kali mengenai digital marketing dan kesehatan.
“Peserta hari ini berjumlah ± 50 orang hadir dari 11 desa Kecamatan Parmaksian ditambah 2 desa dari Kecamatan Porsea. Para pesertanya orang-orang yang mempunyai kreasi atau kegiatan home industry. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kemampuan lebih kepada mereka terutama untuk meningkatkan kualitas dari produk-produknya. Setelah produk semakin berkualitas semoga dibarengi juga dengan nilai ekonomi yang meningkat,” tambah Paiman.
Melalui webinar ini juga, Paiman menghimbau agar para pelaku UMKM secara keseluruhan meningkatkan pelayanan dan kualitas dari produk itu sendiri. Pemerintah Kecamatan Parmaksian sudah membuat inventaris dan mendata semua para pelaku UMKM dan akan dilakukan kunjungan ke tiap-tiap lokasi UMKM untuk mendata list kebutuhan mereka dan akan di diskusikan dengan pihak-pihak terkait terutama PT TPL agar kualitas usaha produk dan usaha mereka semakin berkembang.
Turut menambahkan, Ramida Siringo-ringo, CD Manager PT TPL, kegiatan ini adalah bentuk dukungan buat para pelaku ekonomi kreatif di 11 desa Kecamatan Parmaksian dan 2 desa dari Kecamatan Porsea. Dimana menurutnya namun perlu dikembangkan lagi terkait dengan bagaimana pola memasak yang sehat, karena mungkin selama ini mereka memasak itu tidak menggunakan peralatan yang steril.
Ramida mengatakan bahwa selama ini terkait dengan pengemasan produk, masih menggunakan plastik. Sementara sekarang ini, produk di pasaran sudah lebih cenderung menggunakan kemasan yang lebih ramah lingkungan. Maka melalui webinar ini akan coba diarahkan agar beralih ke material yang alami. Sebab menurut Ramida, potensi alam di daerah seperti daun-daunan untuk digunakan sebagai material kemasan masih banyak, sehingga dapat mengurangi limbah plastik.
“Contoh sederhananya saja, selesai menggoreng mereka meletakkan makanan di atas koran yang mengandung tinta yang tentu beracun. Sebaiknya mereka melekatakkan di atas kertas polos sehingga tidak terkontaminasi tinta beracun,” ujar Ramida.
Harapan ke depannya bekerja sama dengan PKK, Kepala Desa dan Camat di Parmaksian – Porsea serta Yayasan Doktor Sjahrir, akan terus berusaha mengembangkan dan memperhatikan produk-produk UMKM tertentu sesuai dengan akses pasar yang lebih potensial ke depannya.
Kegiatan berakhir dengan pembagian cendera mata. (Roma)