Jakarta – Dalam menyampaikan eksistensi dan program kerja AMPHIBI (Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup dan B3 Indonesia), Delegasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP AMPHIBI) diterima Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (23/1/2018) siang.
Kunjungan AMPHIBI ini dipimpin langsung Ketua Umumnya Agus Salim Tanjung, didampingi Sekjen Alex Pang, Wasekjen Zainal Abiddin, S.Kom, Direktur Investiasi Kernel Mora, SH, Direktur Umum Bernhard Malau, Direktur UMKM Jainal, SE, dan Ketua DPC AMPHIBI Kabupaten Karawang Datuk Agus Suardi.
Sementara Menteri ESDM, Ignasius Jonan karena ada kegiatan lain, mewakilkan kepada Staf Ahli Menteri ESDM Satry Nugraha, S.H. LL.M., Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang dan sejumlah pejabat teras dari berbagai Direktorat ESDM seperti ; Direktorat Kelistrikan, Persampahan dan Limbah, Minyak dan Gas (MIGAS), Pertambangan, dan Perencanaan.
Acara pertemuan audiensi dipandu Sekjen AMPHIBI Alex Pang. Pantauan awak media ini, tercermin suasana komunikasi yang santai tapi tetap masuk dalam hal-hal yang stategis dan berdampak. Alex berharap bahwa Audiensi ini akan menghasilkan sinergitas Kementerian ESDM dengan melibatkan masyarakat dalam memberdayakan Peran Serta Masyarakat (PSM).
Agus Salim Tanjung membuka dialog, menyampaikan refleksi kegiatan AMPHIBI selama tahun 2017 yang mencapai hampir 100 kegiatan dan Proyeksi kegiatan di tahun 2018.
“AMPHIBI dalam kiprahnya lebih banyak memberikan solusi dibanding advokasi atau mengkritisi di sektor Lingkungan Hidup,” kata Agus yang sudah malang melintang di sektor Limbah Industri ini memberi contoh tentang pengelolaan limbah PT. Krakatau Steel (KS) yang telah diuji coba untuk membuat landasan pelabuhan.
Di ujung paparan kinerja AMPHIBI nya, Agus memohon dukungan rekomendasi dan regulasi dari Kementerian terkait untuk kelancaran visi misi AMPHIBI selanjutnya.
Masih kata Agus, dari sisi tambang yang paling seksi dibicarakan adalah pengelolaan dan pemanfaatan limbah timah di Bangka-Belitung. Dalam kesempatan audensi tersebut, Agus mengajukan pengelolaan bekas tambang dengan memanfaatkan limbah/ tailing yang mengandung unsur Terraium.
“Tentu dengan memanfaatkan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Timah (Persero) Tbk,” ujar nya.
Sementara dari sisi solusi persampahan, Agus Salim yang akrab disapa AST menambahkan pemaparan tentang permasalahan sampah di Indonesia, khususnya sampah pada Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia yang kian menumpuk dan tak kunjung usai. AST menyatakan AMPHIBI mendukung dan mendorong pemanfaatan sampah menjadi energi daya listrik (waste to energy)
“AMPHIBI akan melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT. Krakatau Daya Listrik (KDL) untuk mengoptimalkan pemanfaatan sampah menjadi tenaga listrik atau membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa),” pungkas dia.
Usai Agus beri paparan, Staf Ahli Menteri Satry Nugraha, S.H. LL.M., memberi kesempatan kepada para pejabat sesuai Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) untuk berbicara. Dimana pihak kementerian ESDM memberi respon positif.
Di akhir pertemuan, Staf Ahli Menteri menyatakan akan mendukung program AMPHIBI, dengan melaporkan hasil audiensi dan memberikan NGO Profile AMPHIBI kepada Menteri ESDM.
Staf Ahli yang terlihat low Profile ini meminta agar AMPHIBI membuat proposal teknis yang lebih ditail dan ditujukan kepada Bapak Menteri untuk dapat direkomendasikan.
Keesokan hari, Rabu (24/1/2018) PostKeadilan kunjungi Kantor Pusat (Kanpus) AMPHIBI. Kepada awak media ini, Agus sampaikan apresiasi terhadap kementerian ESDM yang digawangi Ignasius Jonan. “Iya kedatangan kita disambut baik. Dan kita diminta ajukan proposal dimana jauh hari sebelumnya kita juga sudah merancang proposal tersebut. Semoga sinergi AMPHIBI bersama Kementerian ESDM dapat berjalan lancar. Mohon doa dan dukungan teman-teman ya,” ucap Agus. (R-01/ Zay)