Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Headline NewsNias

Kutukkan dan Tradisi Penggal Leher Ayam di Boronadu Menuai Protes Warga.

264
×

Kutukkan dan Tradisi Penggal Leher Ayam di Boronadu Menuai Protes Warga.

Sebarkan artikel ini

Nias Selatan, (sumut) Postkeadilan.com – Video yang tengah viral di Media Sosial terkait kedatangan paslon Bupati Nisel Nomor Urut 1 yakni pasangan Hilarius Duha – Firman Giawa ke Boronadu jadi perbincangan ditengah-tengah masyarakat bahkan menuai protes warga Beronadu.

Kedatangan Paslon Nomor Urut 1 tersebut, penatua adat Boronadu melakukan acara “Pemotongan Leher Ayam” dengan mengambil sumpah katanya, kepada seluruh kepulauan Nias dan kesepuluh Desa di Boronadu ini, saya menyampaikan, pertama yang dikebumikan di Boronadu ini adalah kakek kita Hia. Sambil badan Ayamnya dipegang oleh Firman Giawa,, sementara Hilarius Duha memegang kaki ayam tersebut.

Baca Juga :  Junita Rebeka Marbun Panen Bawang Merah di Kecamatan Onan Ganjang

Selanjutnya, penatua adat tersebut mengatakan, Kakek “Hia” mempunyai anak sebanyak 9, untuk itu mari kita utus calon Bupati kita yaitu Hilarius Duha dan Firman Giawa. Siapa yang melanggar sumpah ini dia akan dikutuk ” Seperti putusnya leher ayam inilah lehernya serta dia akan memuntahkan darah”.

Baca Juga :  Kejati Bali Amankan KE dan AN Beserta Barang bukti Uang Rp 100 juta dari hasil OTT Dugaan Pemerasan Investasi

Menyaksika Video viral di medsos itu, berbagai tanggapan atau comentar para netizen melalui status mereka bahkan menjadi bahan pembicaraan ditengah-tengah Masyarakat khususnya Masyarakat Nisel. Timses paslon Nomor Urut 1 justru memprofokasi, membuat isu, membalikkan fakta, membuat strategi politik dan mengklaim bahwa Adat di Boronadu dihina atau dilecehkan.

Baca Juga :  Festival dan Pengembangan Wisata Seribu Gua Pakkat Humbahas

Menanggapi sumpah dan kutukkan ……………

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses