Menanggapi sumpah dan kutukkan yang telah di sampaikan Penatua Adat Boronadu diacara pemotongan leher ayam tersebut, Masyarakat Boronadu marah dan kesal bahwa penatua adat Boronadu tidak mestinya melakukan hal sepeti itu, apalagi mengutuk??.
Ama Terserah Sadawa kepada Postkeadilan.com melalui Telephon selulernya Jumat 16/10/2020 mengatakan, sebenarnya itu adalah kesepakan mereka, dan tidak mesti melakukan sumpah apa lagi melakukan kutukkan kepada semua orang, kalau memang mereka melakukan kesepakatan, itu sah-sah saja, itu sudah bukan jamannya lagi karena kita sudah mempunyai agama, ucap Sadawa.
Sementara Ama Buata Hia kepada Postkeadilan.com melalui Telphon selulernya Jumat 16/10/2020 juga mengatakan, saya kesal, mereka itu memang biadab, (Penatua Adat) hanya gara-gara Dua orang yaitu Hilarius Duha dan Firman Giawa mereka kutuk semua orang yang tidak ikut dengan mereka, saya adalah putra Daerah Boronadu, dan kutukan itu saya juga termasuk didalamnya walaupun saya berdomisili di kecamatan Somambawa tapi yakin dan percaya, saya akan pergi di Boronadu untuk mempertanyakan hal itu, jangan nanti gara-gara polotik mereka, maka mereka mengutuk semua orang khususnya warga Boronadu jelas Hia. (sit duha)