Jakarta, PostKeadilan – Dunia termasuk Indonesia masih berada pada kondisi ketidakpastian akibat pandemi COVID-19. Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir dampaknya agar masyarakat tetap terlindungi.
“Dalam konferensi pers APBN: Kinerja dan Fakta (Selasa 22/9), saya kembali mengupdate informasi mengenai kondisi APBN s.d. Agustus 2020 sebagaimana figur,” terang Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati di akun Facebooknya, Kamis (24/9/2020).
Konsumsi belanja pemerintah meningkat tajam seiring langkah ekspansif APBN. Hal ini diharapkan dapat menyumbangkan pertumbuhan positif dan kuat pada saat permintaan dari sisi konsumsi, investasi, serta ekspor mengalami pelemahan di Q3.
Realisasi belanja bansos tumbuh 76,88% ini dipengaruhi oleh bantuan subsidi PBI BPJS kesehatan, kenaikan alokasi sembako, Kartu Indonesia Pintar, dan berbagai bentuk bantuan sosial lainnya yang betujuan untuk melindungi masyarakat.
Realisasi Transfer ke daerah dan dana desa mencapai Rp557,35 triliun atau mencapai 72,96% dari pagu Perpres 72/2020 dengan pertumbuhannya juga cukup baik yaitu 5%. Diharapkan kenaikan belanja yang besar di desa bisa memberikan ketahanan pada masyarakat desa.
Berdasarkan angka-angka realisasi, terlihat bahwa aktivitas ekonomi kita menunjukkan perbaikan tapi momentum pemulihan ini harus terus dijaga.
Sri pun beri masukan, tentang cara menjaga momentum pemulihan. Sebagai berikut:
Pertama dan paling utama,…………………….
Mudah_ mudahan Pandemik Covid bisa diatasi,sehingga perekonomian menjadi normal