Karawang, PostKeadilan – Janda 2 anak, Trinita B Ompusunggu adukan pasangan suami istri ke Polres Karawang. Pasalnya, ia merasa ditipu oleh pasangan suami istri tersebut hingga mengalami kerugian ratusan juta.
“Bukan hanya kerugian finansial uang, bisa bayangkan saya menikah dengan lelaki yang ternyata masih beristri. Sebelum saya menikah, saya sudah pernah dikenalkan sama istrinya itu. Mengaku adalah Tantenya,” ujar Trinita di Karawang, Jumat (22/10/2021) siang.
Baca Juga : HUT PBB PAC KLARI kab. Karawang yang Pertama di Wilayah Kecamatan Klari
Kepada awak media, diperlihatkan surat pernyataan berkop surat Gereja Bethany Indonesia Jemaat Perdagangan, ditandatangani Supriadi Hotbi, pria yang menikahinya diatas materai, tertanggal 19 Juni 2018.
Pria ini menyatakan pernah menikahi wanita bernama Hetly Nainggolan selama 3 tahun. Diterangkan pada surat, tidak ada kecocokan, berpisah jadinya.
Pada point berikut pria itu mengaku mau menikahi Trinita, saling memiliki untuk hidup bersama tanpa melibatkan siapapun.
Atas dasar *Surat Pernyataan* inilah, Trinita bersedia dinikahi, dan Gereja mau melaksanakan ikatan suci pernikahan.
Beberapa hari sebelumnya, ketika awak media kunjungi rumah kediaman Hetli di Cikampek. Di depan Supriadi, Hetli mengaku tidak tahu menahu tentang pernikahan suaminya. Namun menurut Trinita, Hetli mengetahui.
“Tahun 2017 di Porsea, saya dikenalkan. Supriadi mengaku kalau Hetli adalah tantenya. Hetli punya nomor HP saya. Bulan Maret 2018, Hetli hubungi saya dan kami ketemu bertiga. Waktu itu saya mulai curiga. Tapi Supriadi sumpah-sumpah hingga kami akhirnya menikah di bulan Juni 2018. Perjalanan pernikahan kami tidak seperti yang saya harapkan. Dari informasi banyak orang, dan saya temukan bukti mereka ternyata sering komunikasi, saya curiga betul. Saya minta tolong saudara untuk minta ke Gereja tentang surat pernyataan yang dibuat Supriadi. Saya kaget ketika mengetahui isi dari surat tersebut. Ternyata Hetli adalah istrinya,” beber Trinita terseguk-seguk.
Masih cerita Trinita, dirinya bahkan pernah berupaya bunuh diri di jalan tol, yang di saksikan kedua anaknya dan Supriadi.
“Saya nyaris di lindas ban truk. Badan saya persis di depan ban truk yang besar. Untung supir truknya ngerem,” imbuhnya.
Didampingi awak media ini, Trinita mengadukan permasalahan ke Polres Karawang.
Dimana sebelumnya juga, ia melaporkan kejadian pengrusakan serta pencurian di Polsek Teluk Jambe.
Dikonfirmasi kepada penyidik Polsek Teluk Jambe, Agam sebut sudah gelar perkara bersama Kanit, Kasat Reskrim dan jajaran penyidik lainnya.
Pantauan awak media ini dua kali gelar perkara di Kantor Reskrim Polres Karawang, terakhir Kamis (28/10/2021), pihak terlapor tidak perlihatkan batang hidungnya.
Bersambung.. (Tim/Simare)
Respon (1)