Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Headline NewsJakartaVideo

Nasabah Keluhkan Dana Hilang, BAPPEBTI Diminta Bantu Penyelesaian

14
×

Nasabah Keluhkan Dana Hilang, BAPPEBTI Diminta Bantu Penyelesaian

Sebarkan artikel ini

Sedemikian halnya dengan Nasabah BPF bernama Kasmin Marpaung. Pria tua berumur 75 tahun ini mengalami nasib serupa seperti May. “Saya merasa tertipu. Uang saya Rp 340 Juta dikatakan habis begitu saja. Padahal saya hanya sekedar bantu dan investasi,” ungkap bapak penjual buku yang mengaku tidak memiliki kemampuan dalam melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi.

Berikut KRONOLOGIS KEJADIAN yang di alami Kasmin:
Awal Januari 2021 saya ditemui Novel Silalahi, usia 19 tahun yang mengaku baru datang dari Medan. Novel bercerita bahwa dirinya bekerja di BPF, meminta tolong agar saya bersedia menjadi nasabahnya. Hari berikutnya, Novel bawa Erwin Sihombing yang katanya atasan dari Novel. Mereka bercerita bahwa perusahaan mereka (BPF) punya nasabah banyak yang menginvestasikan uangnya buat beli Emas yang katanya akan mendapatkan keuntungan. Menghargai kedatangan dan upaya mereka sebagai Orang Batak yang baru merantau, saya pun mengiyakan dengan bukti transfer Rp. 10 Juta ke rekening BPF tertanggal 25 Januari 2021. Dua hari kemudiaan, tanggal 27 Januari saya setor Tunai dari BCA ke BPF Rp. 90 Juta untuk menggenapkan Rp. 100 Juta agar punya akun sebagai Nasabah resmi.

Setelahnya, saya diajak ke kantor BPF. Entah apa penjelesan mereka saya tidak paham dan tidak mau tau, yang penting saya hanya niat bantu. Selain Novel dan Erwin waktu itu ada Ahmad yang mengaku manager perusahaan dan Febrianto sebagai Wakil Pialang. Saya mempercayakan mereka yang melakukan transaksi jual beli Emas yang mereka katakan.

Tanggal 9 Februari saya diminta TOP Up, dan sy transfer Rp. 5 Juta. Dibilang agar investasi saya kuat, mereka minta saya menambah modal. Kemudian Tanggal 26 Februari saya transfer melalui BRI Rp. 100 Juta. Tanggal 6 April sy TOP Up Rp. 10 Juta. 23 April Rp. 5 Juta, 30 April Rp. 20 Juta, 14 Juni Rp. 5 Juta. Lama kelamaan saya sadar, uang saya ternyata sudah banyak tertanam di BPF.

Untuk mengembalikan uang saya agar dapat saya jual cepat, saya di sarankan tanam Rp. 100 Juta. Dan itu saya lakukan pada tanggal 7 Juli melalui BCA. Padahal sebelumnya juga saya sudah larang jual karena mereka kata sudah di jual namun merugi sewaktu itu. Namun kini, ketika saya minta di jual, mereka bilang tahan dulu. Hingga akhirnya saya di minta TOP Up lagi. Tanggal 18 Agustus saya TOP Up Rp. 5 Juta.

Sekali lagi saya pertegas, saya tidak paham dan tidak pernah mengoperasikan sendiri hal jual beli. Sampai sekarang saya kesulitan mengambil uang yang sudah saya kirim dan titip ke BPF. Sudah puluhan kali saya yang berusia 75 Tahun ini mondar mandir di kantor BPF, kan tetapi tidak ada penyelesaian. Bahkan solusi pun tidak ada. Mereka hanya minta agar saya TOP Up lagi dan lagi.

“Karena itu saya minta tolong, agar Pemerintah, dalam hal ini BAPPEBTI segera bertindak cepat dan tegas. Saya sudah sering lihat di kantor itu, banyak nasabah bermasalah seperti saya ini,” pungkasnya. Bersambung…… (Simare/ Binsar)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.