Bogor, PostKeadilan – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bogor yang akan menerapkan program pembuatan akte Kelahiran secara Online dengan website http/semangat.bogorkab.go.id, belum direalisasikan alias masih sebatas wacana.
Sejumlah elemen masyarakat Kab. Bogor sebut Disdukcapil terkesan setengah hati menjalankan program tersebut. “Programnya sih bagus, tapi mana.? Omong doang,” ujar Ketua Gabungan Pemuda Pelajar Mahasiswa (GPPM) GIBAS, Omen di Kecamatan Babakan Madang Bogor,” Sabtu (13/1/2018).
Beberapa hari sebelumnya, Kamis, (11/1/2018) PostKeadilan kunjungi kantor Disdukcapil guna mengetahui progres pembuatan akte Kelahiran secara Online itu.
”Program Akte kelahiran secara online, memang baru 2 bulan launching, dan baru sebatas uji coba,” kata Emilia Kepala bidang Pemamfaatan data dan Inovasi Pelayanan disdukcapil kabupaten Bogor, di ruangan kerjanya, Kamis (11/1/2018).
“Program tersebut memang masih dilema dimana masyarakat belum semua paham menggunakan gadget. Jangankan masyarakat, saya saja tidak terlalu lancar menggunakan gadget,” akui Emilia.
Wanita berkacamata ini sebut masih dikaji ulang. “Kita kaji ulang apa langkah yang tepat agar program tersebut bisa berjalan sesuai harapan kita bersama bang,” kilahnya.
Seperti diketahui, tujuan pelayanan melalui aplikasi web ini, agar masyarakat tidak perlu datang berdesak – desakan ke kantor dinas untuk membuatkan akta kelahiran anak. “Memang programnya bagus, cukup dirumah melalui Handphone, Komputer atau laptop dengan menggunakan internet,” tambahnya.
Ditempat terpisah, Adjie Rimbawan, Wasekjend DPP Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) menyampaikan bahwa pelayanan publik merupakan tolak ukur dari kesuksesan jalannya suatu pemerintahan.
Tolak ukur dari keberhasilan tersebut adalah hal yang dirasakan atau kepuasan dari masyarakat. ”Alangkah naif jika kita menyusun rencana besar tapi kita tidak tahu tujuan,” ketus dia.
Perencanaan, jelas Adjie, proses terpenting dalam menyusun program. Karena menjadi bahan untuk mengelola organisasi dan mengontrolnya. ”Rencana tidak hanya pada tataran mikro, tapi di makro pula,” ucapnya.
Masih kata Adjie, penyusunan perencanaan yang matang sangat penting supaya ada mindset dalam menjalankan program. Ada arah yang bakal dituju. Sehingga, program yang akan dijalankan nantinya seirama dengan rencana awal.
“Sebab program yang tidak tepat sasaran, selain mubazir, juga bisa menjadi pelanggaran atau temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),” pungkasnya. (PSF/Paima)