Bekasi, PostKeadilan – Beberapa Rumah Singgah SUKA CITA tempat kumpul puluhan anak-anak tidak mampu, terpaksa tutup dan mengungsi akibat terdampak banjir.
Hal ini diceritakan Naomi Elfrede, S.Pd, pimpinan Rumah Singgah SUKA CITA kepada Panglima DPC Kabupaten Bekasi, Simare yang diliput PostKeadilan di Kantor FBI (Forum Batak Intelektual) DPC Kabupaten Bekasi, Matland Tambun, Jumat (19/2/2021) siang.
“Kami punya Rumah Singgah ada 8, diantaranya ada di Rawa Kalong, Terminal Bekasi Kota, Cileungsi, Jati Asih.. Beberapa tempat di Bekasi terdampak banjir. Sementara waktu kami ungsikan. Kasihan anak-anak,” kata Naomi.
Ibu yang berkecimpung 10 tahun dalam urusan Rumah Singgah ini tengah berupaya mencari bantuan buat disalurkan ke anak-anak asuh binaannya.
“Selama ini dari kantong pribadi dan donatur yang tidak terikat. Untuk sekarang ini, kami lagi kelabakan karena banjir. Belum lagi masalah pandemi Corona. Dari Pemerintah, kami belum pernah dapat bantuan apa-apa,” ungkap dia.
Sehari sebelumnya, awak media ini sempat meliput di beberapa Rumah Singgah. Tampak bagaimana banjir setinggi lutut orang dewasa menggenangi Rumah Singgah seperti di belakang Terminal Bekasi dan Pasar Rawa Kalong.
“Bagaimana ibu Naomi.. Kita kebanjiran begini,” keluh ibu yang anaknya suka dititipkan di Rumah Singgah SUKA CITA.
Kembali ke Naomi. Ibu setengah baya anak 2 ini berharap donatur, bahkan Pemerintah beri jalan keluar atas musibah yang menimpa Rumah Singgahnya.
“Kiranya ada donatur, pemerintah yang meleng, bersimpati mau membantu kami,” harapnya.
Senada dengan Naomi, Panglima DPC FBI, Simare juga berharap pemerintah setempat agar segera beri bantuan kemanusiaan.
“Nanti kita kan koordinasi dulu ke ketua. Saya yakin FBI akan turut serta berpartisipasi membantu masalah Rumah Singgah tersebut. Dan tentunya mendorong pemerintah setempat agar secepatnya beri bantuan,” singkatnya. (Binsar)