Nias Selatan,(sumut)Postkeadilan.com – Seorang Nelayan di Desa Hiliofonaluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias Selatan ditemukan tenggelam dipinggir pantai di Desa Hiliofonaluo. Jumat 23/07/2021.
Informasi berawal dari ke 3 (Tiga) Orang anak Siswa yang sedang mancing dipinggir laut pantai Desa Hiliofonaluo sekitar Pukul 12.00 siang, ketiga anak siswa tersebut melihat mayat orang tidak dikenal dalam keadaan telungkuk mengempung tidak ada pakaian dan menggunakan sepatu.
Ketiga anak siswa tersebut yaitu : Arianto Sihura (15) siswa kelas X SMA Darma Caraka Telukdalam, Wilson Sihura (13) siswa kelas VII SMP Mitra Kasih dan Andika Satofona (13) kelas VIII SMP Mitra Kasih Telukdalam.
Arianto Sihura kepada beberapa Media mengatakan, saat kami hendak memancing di pinggir pantai Desa Holiofonaluo tiba-tiba kami melihat mayat yang tidak kami dikenal dalam keadaan mengampung diatas laut dengan posisi telungkuk dan tidak ada pakaian hanya sepatu yang ada, setelah itu kami panggil warga yang ada disekitar itu Ucap Arianto.
Baca Juga : War On Drugs, AKBP Reinhard H. Nainggolan, SH., SIK., MM Ungkap Bandar Narkoba di Nisel
Mendengar informasi itu warga sekitar ramai ramai mendatangi lokasi dan ditemukan Nigohi Lase, alias Ama Kesa (60) Tahun ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa atau tenggelam.
Salah satu dari Keluarga korban bernama Asama Luahambowo, kepada beberapa media beliau mengatakan, pada kejadian ini kami pihak keluarga tidak menduga adanya indikasi kriminal atau pembunuhan karena pada saat kami mengangkat korban kedaratan tidak ada ditemukan bekas, juga perahunya tetap pada tempat biasanya tidak jauh dari pesisir pantai, Informaai ini kami mendengar dari ketiga orang anak.
Selanjutnya, korban ini saat saya tanyakan keberangkatnya kepada istrinya, dia mengatakan korban berangkat melaut pukul 04.00 WIB / subuh, saat kami temukan korban tidak ada pakaian dan hanya memakai sepatu sementara posisi pakaian korban berada ditepi pantai dengan jarak kurang lebih 10 Meter dari pinggir pantai.
Sepengetahuan kami, Korban ini pekerjaan sehari hari sebagai pelaut dengan jarak tempuh sehari hari untuk melaut kurang lebih sejauh 2 Kilometer dan kami mengetahui korban hanya modal keberanian tapi tidak bisa berenang kata Asama. (sit duha)
Respon (1)