Kab. Bekasi, PostKeadilan – Sejumlah lembaga masyarakat mengkritisi aksi AKAMSI (Angkatan Mahasiswa Bekasi) yang ditenggarai salah sasaran.
Ini dikatakan Ketua Umum LMPPSDMI (Lembaga Monitoring Pembangunan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia), J Leonard Butarbutar melalui chat WhatsApp, Senin (17/4/2023) malam.
“Aksi demo mereka (AKAMSI) kemarin di sekolah dugaan saya tidak tepat sasaran. Demo di SMP negeri 1 Tamsel (Tambun Selatan) sepertinya bukan murni karena pungutan studi tour. Saya menduga karena ada unsur kepentingan, semacam ketidak sukaan terhadap kepala sekolah Hj Annisa, agar pindah dari SMP negeri 1 Tamsel,” ucap Leo, panggilan akrab Ketum LMPPSDMI.
Pandangan Leo, biasanya demo yang terjadi di sekolah dilakukan oleh orang tua murid. “Jika ada aksi Demo di sekolah, paling para orang tua murid yang demo. Karena tidak suka dengan kinerja kepala sekolah dan atau karena guru malas mengajar atau terjadi tindakan kekerasan. Misal memukul murid begitu. Ini kok mahasiswa demo di sekolah?,” ujarnya.
Masalah Studi Tour, lanjut dia. “Apa urgensinya hingga mahasiswa sampai turun aksi begitu?. Kan lucu,” imbuhnya.
“Studi tour anak-anak sekolah seperti itu sudah biasa dilakukan dan biasa nya atas persetujuan orang tua/wali murid dan juga komite, jika pun melanggar surat edaran, paling sanksi kepegawaian atau sanksi administrasi. Karena tidak ada pidananya dan tidak ada yang dirugikan orang tua murid maupun pemerintah,” pungkasnya.
Senada dengan Leo, Ketua Unit Watch Relation of Corruption (RWC) Bekasi Raya, Davit juga angkat bicara. Dirinya sangat menyayangkan ‘ulah ke 9 orang oknum mahasiswa yang mengatasnamakan AKAMSI.
“Kami baca surat edaran undangan peliputan dari AKAMSI. Dengan tuntutan yaitu: mendesak kepala SMPN 1 untuk ‘menyerahkan diri’ atas tindakan yang merugikan murid dan orang tua/wali. Bahasa seperti apa itu coba? Mendesak Kepala Sekolah untuk menyerahkan diri, kan aneh. Sudah mengalah-ngalahi KPK, Kejaksaan dan Kepolisian begitu. Siapa mereka?,” ketus Davit, Selasa (18/4/2023) sore.
Seperti diketahui, aksi Demo AKAMSI di SMPN 1 Tambun Selatan, pada hari Selasa tanggal 11 Maret 2023 mendapat perlawanan justru dari orang tua/wali murid, Komite serta warga sekolah.
Akan tetapi, sang Kepala Sekolah, Hj. Annisa beri ruang dan waktu terhadap para oknum mahasiswa. Annisa beri penjelasan kepada mereka. Namun sayangnya, ada sejumlah media tidak memuat pernyataan Annisa, eh malah mengangkat statement kordinator aksi AKAMSI bernama Salam, menuding Annisa dan jajarannya lakukan pungli dan melanggar surat edaran Kepala Dinas Pendidikan Bekasi.
Kembali ke Davit, hal dugaan tindak pidana pungli yang di tuduhkan kepada SMPN 1 Tambun Selatan, dirinya bersama beberapa awak media telah mengklarifikasi kepada pihak Sekolah SMPN 1 Tambun Selatan, Hj.Annisa.,S.Pd.,M.Pd.
Pada pertemuan, Ketua WRC dan beberapa awak media mendapatkan hasil yang sangat mencengangkan. Bahwa tudingan yang disampaikan oleh oknum mahasiswa seperti pemberitaan sejumlah media itu tidak benar adanya.