Patut Ditiru Jiwa Sosial Seorang Emma Woodhouse

- Penulis

Selasa, 15 Oktober 2019 - 21:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Bali, PostKeadilan – Emma woodhouse adalah satu dari beberapa orang asing yang datang ke pulau Bali untuk gerakan sosial membantu anak kurang mampu di Panti Asuhan Alas Kasih di desa Jembrana Bali.

Wanita yang pada tanggal 7 Juli 2019 itu genap berusia 38 tahun berasal dari negara Inggris.


Awal kedatangannya ke pulau Bali adalah praktek kerja lapangan yang nantinya akan dia pakai buat bekal mencari pekerjaan di negaranya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


Penelusuran PostKeadilan, Emma dengan sukarela mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anak yang ada di panti asuhan.

“Emma Woodhouse memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dia tidak hanya mengunjungi panti asuhan tetapi juga dia mengunjungi warga negara asing yang ada di Rutan Kerobokan,” ungkap Yenni Marlina Tampubolon kepada awak media ini.

Baca Juga :  Polda Sumut Polsek Percut Sei Tuan Grebek Judi Tembak Ikan dan Sita Mesin Jackpot

Kata Yenni, Emma memberikan bantuan berupa pakaian, makanan dan apa yang diminta oleh para tahanan kepadanya.

“Begitu juga ke Panti Asuhan. Emma peduli an orangnya,” ucap Marks Neville Clive, juga seorang sukarelawan membantu mengajar di junior hight school.

Pria kelahiran 1958 asal Australia itu sama seperti Emma. Setiap 6 bulan sekali, lelaki ujur dipanggil Baba ini bekerja sama dengan Jeny panggilan akrab Yenni Marlina Tampubolon. Kepedulian Baba mendapat apresiasi di kalangan masyarakat Bali.

Kembali ke Emma. Kedatangan Emma pertama kali ke pulau Bali pada tahun 2017. Ia tinggal di Bali selama 3 bulan dan kembali ke negaranya.

Menurut Emma datang kembali karena begitu terkesan dengan orang-orang yang sempat dia kenal di pulau Bali. Ia menganggap mereka adalah keluarganya.

Pada akun FACEBOOK milik Emma Woodhouse, bercerita tentang usaha mencari dan mengumpulkan bantuan.

Baca Juga :  Perempuan SUMUT di Era Literasi dan Digitalisasi.

Sepulangnya ke negaranya, dia berpikir dan mencari ide bagaimana caranya untuk dapat membantu anak anak yang kurang mampu di Bali dengan meminta dan mengumpulkan uang coin Poundsterling.

Emma bercerita kepada teman-temannya yang ada negaranya dan meminta agar mereka mau menyumbangkan atau memberinya uang coin Poundsterling.

Hasil pengumpulan, bantuan tersebut kesemuanya untuk di kirim ke Bali buat membantu anak-anak yang ditampung Panti Asuhan.

Emma Woodhouse bukan dari keluarga yang kaya. Dia berasal dari keluarga yang biasa saja. Emma bekerja serabutan di negaranya. Kan tetapi karena jiwa sosial dan rasa kepuduliannya terhadap anak-anak yang kurang mampu di Bali, diapun berusaha datang ke Bali setiap tahun untuk mengunjungi Panti asuhan dan Lapas Kerobokan memberikan bantuan yang diperoleh nya.

Baca Juga :  Laporan LSM NUSA Terkait Dugaan Ijazah Palsu Inisial AB Di Polres Nisel Dimulai Tahapan Penyelidikan.

Bahkan dia membantu beberapa anak panti asuhan untuk lanjut kuliah di perguruan tinggi.

Kelengkapan cerita di atas dapat dibaca di status Facebook Emma Woodhouse dan akun Neville Marks yang luar biasa untuk membangunkan rasa Kepedulian terhadap sesama.

Kata Emma pada akunnya. Dapatkah Anda membagikan.? (Menyisihkan uang receh). Jika Anda dapat, silakan menyumbang karena kami masih membutuhkan lebih banyak.

“Ini telah membuat perbedaan besar bagi kehidupan mereka. Jadi terima kasih banyak. Dan juga di bawah ini terima kasih dari para gadis. Pada menit terakhir kami berhasil memiliki cukup uang untuk mengirim siswa ke sekolah menengah yang ke 4. Tetapi masih kan terus usaha untuk sisa biaya dan alat tulis serta transportasi. Jadi tolong bantu jika Anda bisa,” tulis Emma. (Rosida)

Berita Terkait

Kepala SMAN 10 Kota Bekasi: Pengadaan Unit Mobil Sekolah Adalah Inisiatif Komite, Hal Sumbangan Tidak Dipaksakan
Tentang Sumbangan Dari Orang Tua Murid, Ini Penjelasan Kepala SMAN 4 Kota Bekasi
Panen diboikot Puskopad. Kini dipanen Orang Tak diKenal (OTK)
Ini Penjelasan Dirjen GTK Tentang PPPK Honorer
Caleg Demokrat NURAINI Blusukan dan Silahturahmi Ke Posko PP Ranting Margahayu
KCD Wilayah Tiga Jawa Barat Beri Penjelasan Terkait Sejumlah Berita
Para Oknum PPK Pembangunan RPS Pada 2 SMK NEGERI, Akhirnya Ditetapkan Tersangka Dan Langsung Ditahan
Akses Panen ditutup Puskopad TNI Bukit Barisan. Puluhan Warga Ramunia Mendatangi Kantor Gubernur Sumatera Utara
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 26 September 2023 - 15:38 WIB

Kepala SMAN 10 Kota Bekasi: Pengadaan Unit Mobil Sekolah Adalah Inisiatif Komite, Hal Sumbangan Tidak Dipaksakan

Senin, 25 September 2023 - 17:40 WIB

Tentang Sumbangan Dari Orang Tua Murid, Ini Penjelasan Kepala SMAN 4 Kota Bekasi

Sabtu, 23 September 2023 - 16:39 WIB

Panen diboikot Puskopad. Kini dipanen Orang Tak diKenal (OTK)

Jumat, 22 September 2023 - 16:54 WIB

Ini Penjelasan Dirjen GTK Tentang PPPK Honorer

Jumat, 22 September 2023 - 13:10 WIB

Caleg Demokrat NURAINI Blusukan dan Silahturahmi Ke Posko PP Ranting Margahayu

Kamis, 21 September 2023 - 18:47 WIB

Para Oknum PPK Pembangunan RPS Pada 2 SMK NEGERI, Akhirnya Ditetapkan Tersangka Dan Langsung Ditahan

Kamis, 21 September 2023 - 17:32 WIB

Akses Panen ditutup Puskopad TNI Bukit Barisan. Puluhan Warga Ramunia Mendatangi Kantor Gubernur Sumatera Utara

Kamis, 21 September 2023 - 00:30 WIB

Warga Ramunia Dilarang (Puskopkar “A” Bukit Barisan) Panen di saat Harga Beras Naik.

Berita Terbaru

Advertorial

Panen diboikot Puskopad. Kini dipanen Orang Tak diKenal (OTK)

Sabtu, 23 Sep 2023 - 16:39 WIB

Headline News

Ini Penjelasan Dirjen GTK Tentang PPPK Honorer

Jumat, 22 Sep 2023 - 16:54 WIB

error: Peringatan: Pemilihan konten dinonaktifkan!!