Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Headline NewslahatPolitik

Bawaslu diminta Turun Tangan Beredarnya Kalender Bergambar Cik Ujang dan Haryanto sudah purna tugas

19
×

Bawaslu diminta Turun Tangan Beredarnya Kalender Bergambar Cik Ujang dan Haryanto sudah purna tugas

Sebarkan artikel ini

POST KEADILAN – LAHAT Beredar kalender tahun 2024 bergambar Cik Ujang dan Haryanto sebagai bupati dan wakil bupati kabupaten Lahat dicetak menggunakan logo resmi Pemkab Lahat menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Hal itu disampaikan oleh tokoh pemuda Lahat, Mahendra Reza Wijaya, pada Selasa (2/1/2024).

Menurutnya, Cik Ujang dan Haryanto sudah purna tugas pada 9 Desember 2023 sehingga kalender yang berlogo resmi Pemkab Lahat tersebut patut dipertanyakan.

“Aneh bin ajaib, sudah tidak menjabat masih saja numpang eksis di kalender. Kayaknya harus dikasih tau lagi ke Cik Ujang dan Haryanto kalau sudah berakhir jabatannya pada 9 Desember 2023,” kata Mahendra.

“Masyarakat juga sudah tau kalau mereka sudah tidak menjabat, makanya jadi gaduh di tengah masyarakat apa tujuannya itu,” imbuhnya.

Bahkan Mahendra meminta audit anggaran untuk pembuatan dan pencetakan kalender tersebut jika menggunakan APBD Lahat karena dinilai penyalahgunaan wewenang.

“Kalau anggaran pembuatan dan pencetakan kalender itu menggunakan APBD maka harus ditindak oleh aparat penegak hukum karena ada indikasi penyalahgunaan anggaran dan wewenang,” tegasnya.

Selain itu, Mahendra menilai kalender tersebut diduga sebagai agenda kampanye tterselubung untuk kepentingan Pilkada 2024 yang harus mendapat atensi dari Bawaslu.

“Bawaslu juga jangan tinggal diam, harus pro aktif. Selidiki dan bongkar asal usul kalender tersebut karena diduga ada kampanye terselubung yang menggunakan anggaran APBD,” tuturnya.

“Ada dugaan yang akan menyebarkan kalender itu ASN seperti camat sampai ke kades-kades. Tentu ini sangat berbahaya dan harus ada tindakan tegas dari Bawaslu Lahat,” lanjutnya.

Terakhir, Mahendra menuding Cik Ujang dan Haryanto tidak punya rasa malu karena masih menggunakan jabatan bupati dan wakil bupati untuk melanggengkan hasrat dan pengaruhnya yang sebenarnya sudah berakhir.

“Mungkin sudah tidak ada rasa malu, ya. Sudah tidak punya jabatan kok masih” pengen eksis di kalender,” terangnya.pungkas Mahendra (BBD)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.