Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Headline NewsOpini

GaMa : Meneguhkan (Kembali) Cita-Cita Proklamasi

24
×

GaMa : Meneguhkan (Kembali) Cita-Cita Proklamasi

Sebarkan artikel ini

Medan PostKeadilan. Menkopolhukam RI, Mohammad Mahfud MD (Mahfud) diumumkan sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres), pasangan dari bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo (Ganjar), pada Rabu (18/10/2023). Pasangan GaMa selanjutnya mendaftar ke KPU RI, pada Kamis (19/10/2023) didampingi pimpinan partai politik (parpol) pengusung dan pendukung, beserta relawan, simpatisan, dan rekan juang politik GaMa.

Pasangan GaMa memilih Tugu Proklamasi, tempat naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan, pada (17/8/1945) di Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta, sebagai titik awal perjalanan pendaftaran ke KPU RI. GaMa memulai langkah pertama dari Tugu Proklamasi untuk memberi pesan sekaligus peneguhan dan penegasan arah perjuangan politik GaMa kepada seluruh rakyat Indonesia. Bahwa GaMa akan melanjutkan dan mewujudkan cita- cita proklamasi kemerdekaan Indonesia, sebagai negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur sebagaimana termaktub pada alinea keempat pembukaan UUD 1945.

GaMa ingin meneguhkan dan menegaskan komitmen sebagai new dwitunggal dengan latar belakang, Ganjar dari  kaum nasionalis dan Mahfud dari umat Islam. GaMa Meneladani dan menduplikasi role model kepemimpinan nasional yang dirintis dan dipelopori oleh Soekarno- Hatta. GaMa naik mobil pick up didampingi para pimpinan Parpol pengusung dan pendukung, relawan, simpatisan, dan rekan juang politik. Pasangan GaMa bergerak dari Tugu Proklamasi ke KPU RI, bersama rakyat, melangkah pasti dari titik nol Indonesia. GaMa memulainya dari Tugu Proklamasi, tempat peneguhan dan penegasan komitmen pasangan GaMa untuk mewujudkan cita- cita proklamasi.

GaMa: Warna Tegas, Hitam dan Putih

Pendaftaran pasangan GaMa dipimpin langsung Megawati Soekarnoputri (Mega), Ketum PDIP, bersama Mardiono, Plt. Ketum PPP, Oesman Sapta Odang (OSO), Ketum Hanura, dan Hary Tanoesoedibjo, Ketum Perindo. Dalam pendaftaran tersebut, Ganjar mengenakan kemeja hitam, sedang Mahfud berkemeja putih. Ganjar menjelaskan bahwa warna tersebut mengisyaratkan sikap dan pilihan GaMa yang tegas, hitam atau putih, bukan abu- abu.

Penegasan warna GaMa selaras dengan komitmen pasangan tersebut untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). GaMa juga ingin menegaskan bahwa Pancasila sebagai idiologi bangsa yang sudah final. Sehingga segala bentuk tindakan yang hendak mengubah dan mengganti Pancasila sebagai idiologi bangsa dan negara, harus dilawan dengan tegas. Warna pakaian pasangan GaMa tersebut sebagai simbol dari pemimpin yang berani, lurus, tegas, dan percaya yang dinaungi oleh keinginan luhur, tulus, dan suci.

Mahfud sengaja mengenakan kemeja putih yang telah disiapkannya sejak Pilpres 2019. Semula Mahfud diminta menjadi cawapres Jokowi, namun karena tekanan politik, berupa ancaman keluar dari koalisi parpol gemuk pengusung Jokowi 2019, akhirnya Mahfud diganti Ma’ruf Amin. Mahfud terpaksa menyimpan kemeja putih selama 5 tahun di lemari ibunya, di Madura. Kemeja putih tersebut akhirnya dipakai Mahfud, mendaftar sebagai bacawapres. Mahfud melangkah mulus menjemput takdir sebagai bacawapres tanpa hambatan, sebab tidak ada lagi parpol yang mengancam keluar dari koalisi seperti saat Pemilu 2019. Akhirnya Mahfud menjadi satu- satunya pilihan yang paling tepat dan lengkap, serta mampu menambah kekuatan Ganjar. Pengalaman Mahfud membuktikan bahwa kesetiaan untuk terus mencintai Indonesia membuat anak bangsa selalu punya harapan. Alam tidak menghendaki kemeja putih Mahfud hanya tersimpan di lemari ibunya selamanya.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.