Lebih lanjut ia menjelaskan, materi pelatihan yang diberikan di hari pertama antara lain tentang Fire Behavior Analysts. Di antara yang dibahas adalah mengapa perlu analisis perilaku api; penggunaannya di Amerika, Australia dan Eropa dan lain-lain. Pada hari kedua dibahas tentang pola-pola kebakaran hutan, beberapa hal yang dibahas di antaranya tentang deskripsi terjadinya kebakaran dengan beberapa faktor pendorongnya; pengumpulan data dan analisis meliputi cuaca, bahan bakar dan topografi.
“Pada hari ketiga yang dibahas adalah tentang analisis kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia, diantaranya membahas tentang faktor pendorong utama kebakaran berlanjut dan bagaimana mengumpulkan data lapangannya serta metode analisisnya yang meliputi Campbel Predictions System dan Metode Polygon,” ujar Prof Bambang.
Sementara di hari keempat, lanjutnya, materi yang dibahas adalah tentang fire safety di antaranya adalah perilaku kebakaran ekstrim serta cara mengendalikannya. Para peserta juga diberikan kuesioner sebagai bahan umpan balik. Mereka juga mendapatkan sertifikat pelatihan Fire Behavior Analysts yang diberikan langsung oleh Kedubes Perancis. (IPB/Rz/Bns)