Jakarta, PostKeadilan – Jaksa Agung, ST Burhanuddin menyampaikan kepada kejaksaan di daerah yang secara khusus kepada jajaran Pusat Penerangan Hukum (Puspenkum) bahwa kita mempunyai tugas yang tidak hanya menyebarkan/menulis berita sehari-hari, tetapi juga mengakselerasi berbagai informasi dan tren positif bagi Kejaksaan.
Demikian disampaikan Kapuspenkum, Dr Ketut Sumedana pada Siaran Pers Nomor: PR – 1086/115/K.3/Kph.3/09/2023, Sabtu (30/9/2023) siang.
Di era transformasi digital, media komunikasi telah berkembang pesat dan arus informasi sangat mudah didapat melalui berbagai platform media. Oleh karena media informasi diakses tanpa batas, tanpa latar, dan tanpa kenal waktu.
“Tidak semua informasi yang berkembang dapat menguntungkan kita baik secara pribadi maupun institusi. Kita sebagai institusi harus beradaptasi dengan perkembangan tersebut,” kata Burhanuddin di depan jajaran Puspenkum dan jajaran di daerah, Sabtu (30/9/2023).
Selain itu, lanjut Jaksa Agung. Seluruh jajaran juga harus memiliki strategi, memiliki landasan, dan kemampuan dalam mengolah informasi.
Menurut dia, pola komunikasi tradisional dan konvensional sudah tidak bisa lagi dipertahankan.
“Kita harus memulai era baru yaitu digitalisasi informasi. Perubahan tersebut membuat kita mawas diri, dewasa dalam menyikapi setiap informasi, dan bijak dalam menggunakan berbagai platform media,” tuturnya.
“Kita tidak boleh alergi dengan kritik dan saran. Jadikan keduanya sebagai bahan introspeksi dan evaluasi karena media dan masyarakat hanya butuh konsistensi, transparansi dan kecepatan dalam pemberitaan. Membangun narasi yang positif menjadi suatu keharusan dalam menyampaikan informasi,” tambahnya.
Jaksa Agung juga menyampaikan bahwa terkadang informasi negatif pun dapat berdampak positif, karena dapat mendeteksi sejak dini suatu peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang. Peranan strategi Puspenkum juga tidak terlepas dari publikasi yang masif dari berbagai platform media.
