Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Headline Newskabar sumut

Terkait Pembangunan Jalan Bandara Sibisa, Masyarakat Minta Keadilan?

35
×

Terkait Pembangunan Jalan Bandara Sibisa, Masyarakat Minta Keadilan?

Sebarkan artikel ini

Tobasa, PostKeadilan – Terkait pembangunan jalan menuju Bandara Sibisa Kabupaten Tobasa Sumatera Utara, sejumlah warga masyarakat Desa Pardamean Sibisa Kec. Ajibata Kab. Tobasa minta keadilan kepada Pemerintah.

Warga keberatan atas tanah dan atau lahan mereka ‘diambil secara sepihak oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tobasa yang diperuntukkan untuk pembangunan jalan menuju Bandara Sibisa.

Hal ini disampaikan seorang warga desa tersebut yang mengaku bernama Paulus Manurung kepada crew PostKeadilan.

“Masyarakat sangat mendukung pembangunan jalan otorita dan jalan menuju Bandara Sibisa ini. Namun hendaklah jangan menyusahkan masyarakat. Kami merasa tidak adil kalau begini ceritanya,” beber Paulus kepada awak media ini, disalah satu warung kopi di desa Pardamean Sibisa, Selasa(28/08) itu.

Terang Paulus, pembangunan jalan Bandara Sibisa terus di laksanakan tanpa ada sosialisasi yang jelas kepada warga setempat.

“Kami sudah pernah menyurati Bupati Kabupaten Toba Samosir pada tanggal 20 September 2017 yang isinya sesuai dengan musyawarah di kantor Balai Desa Pardamean Sibisa pada tanggal 19 Agustus 2017. Dimana pak Bupati saat itu hanya mensosialisasikan tentang rencana pembangunan Jalan Otorita Danau Toba dan pelebaran Jalan Bandara Sibisa,” ungkapnya.

Masih kata Paulus, isi dari surat kami tersebut adalah: 1. Tanah kami yang terkena dampak pelebaran atau pembangunan jalan baru diberikan ganti rugi.

2. Bangunan rumah ataupun kuburan / tambak yang berada diatas tanah tersebut diganti rugi sesuai dengan perhitungan saat ini dan 3. Setiap tanaman yang berada diatas tanah tersebut diberikan ganti rugi sesuai dengan jenis tanamannya.

“Namun hingga saat ini belum ada tanggapan / jawaban dari bapak Bupati Tobasa,” ujar Paulus dengan melemah.

Miris nya, pembangunan berjalan, warga tak dapat berbuat apa-apa demi takutnya terhadap penguasa.

“Apa lah daya kami petani ini. Kami mohon keadilan ataupun kebijakan dari pak Bupati Tobasa. Tolong sampaikan keluhan kami ini ya pak,” putusnya mengakhiri pembicaran kepada PostKeadilan.

Bupati Tobasa Darwin Siagian ketika akan dikonfirmasi mengenai hal ini pada Selasa (18/09) siang itu dan di hari berikutnya tidak kunjung berhasil dijumpai di kantornya. Menurut informasi staf yang ditemui, sebut Bupati sedang tugas luar. (R-01/Tampu)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.